Transparan dan Akuntabel! Pemkot Surabaya Libatkan Publik dalam Seleksi Pejabat Baru, Ini Jelasnya
Laporan:Iswahyudi Artya
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali membuat gebrakan dalam reformasi birokrasi dengan menggelar lelang jabatan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Proses seleksi ini resmi dimulai pada Kamis (6/3/25), di mana para peserta diminta memaparkan visi dan misi mereka secara terbuka di hadapan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, serta panel penilai yang terdiri dari akademisi, media, dan perwakilan masyarakat.
Yang membedakan seleksi kali ini dari proses sebelumnya adalah keterbukaan yang lebih luas. Sebagai bentuk transparansi, pemaparan visi-misi ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube Bangga Surabaya. Dengan begitu, masyarakat dapat ikut menyaksikan jalannya seleksi dan memberikan komentar ataupun penilaian terhadap para kandidat.
Seleksi Ketat untuk Pejabat Berkualitas
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa seleksi ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah serius untuk mencari pemimpin yang inovatif, berorientasi pada pelayanan publik, serta mampu membawa perubahan positif dalam birokrasi.
“Saya ingin pemimpin perangkat daerah yang memiliki komitmen jelas. Apa target kinerja dalam satu tahun? Apa output dan outcome-nya? Semua harus konkret,” tegas Cak Eri, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan bahwa sistem birokrasi di pemerintahan harus bergerak layaknya sektor swasta yang dinamis dan berfokus pada kepuasan masyarakat. Oleh karena itu, pejabat yang tidak mampu menunjukkan kinerja dan inovasi akan segera digantikan oleh kandidat lain yang lebih kompeten.
Melibatkan Publik dalam Penilaian
Lelang jabatan ini menjadi lebih menarik karena melibatkan berbagai pihak dalam proses penilaian. Selain Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), penilaian juga dilakukan oleh akademisi, media, dan masyarakat.
“Penilaian dilakukan secara objektif. Jika peserta memenuhi standar yang ditetapkan, mereka layak menduduki jabatan. Jika tidak, mohon maaf, mereka harus digantikan,” ujar Cak Eri.
Salah satu tujuan utama dari keterlibatan publik ini adalah memastikan bahwa pejabat yang terpilih benar-benar memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk memimpin perangkat daerah. Dengan adanya keterbukaan dalam seleksi ini, diharapkan pejabat yang terpilih memiliki legitimasi yang lebih kuat dan didukung oleh publik.
Persaingan Ketat, 30 Kandidat Baru Tantang Pejabat Petahana
Proses seleksi ini diikuti oleh total 500 ASN yang berasal dari berbagai level jabatan. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 peserta berasal dari level kepala perangkat daerah, camat, dan kepala bagian.
Yang menarik, 30 di antaranya merupakan kandidat baru yang siap bersaing dengan 70 pejabat petahana. Persaingan ini menciptakan dinamika menarik, karena para kandidat baru harus mampu menunjukkan gagasan dan inovasi yang lebih segar untuk menantang para pejabat yang sudah lebih dulu menduduki jabatan tersebut.
Tahapan Seleksi Berlangsung Satu Pekan
Proses seleksi ini dirancang berlangsung selama satu pekan. Setelah tahap pemaparan visi-misi, para kandidat akan menghadapi sesi argumentasi terbuka. Dalam sesi ini, kandidat baru akan beradu gagasan dengan pejabat petahana sebelum akhirnya diumumkan hasil seleksi dan dilakukan pelantikan.
“Seleksi ini bukan hanya sekadar ajang pergantian pejabat, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam mewujudkan birokrasi yang lebih profesional, inovatif, dan berorientasi pada kepentingan rakyat,” pungkas Cak Eri.
Dengan adanya proses seleksi yang lebih transparan dan akuntabel, diharapkan reformasi birokrasi di Surabaya semakin maju dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Lelang jabatan yang melibatkan publik ini menjadi bukti bahwa Pemkot Surabaya serius dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan lebih dekat dengan rakyat. (*)
Tinggalkan Balasan