Kebahagiaan di Balik Jeruji: Program ‘September Ceria’ Rutan Salatiga Hadirkan Senyum Keluarga
Laporan: Imam Prabowo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga menggelar program istimewa bertajuk September Ceria, yang memungkinkan para warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk menghabiskan waktu berharga bersama anak-anak dan keluarga mereka. Momen kunjungan khusus ini menjadi kesempatan yang sangat dinanti oleh WBP, mengingat pertemuan dengan keluarga adalah momen yang langka dan penuh emosional, (14/09/25).
Kepala Rutan Salatiga, Redy Agian, menjelaskan bahwa program ini adalah bentuk apresiasi bagi warga binaan yang telah menunjukkan perilaku baik selama masa penahanan. Selama satu jam, setiap akhir pekan, mereka diberikan kesempatan untuk bercengkerama dengan anak dan keluarganya. Ini bukan hanya waktu kunjungan biasa, tetapi juga ajang rekreasi emosional yang sangat penting bagi para warga binaan.
“Kami memberikan waktu selama satu jam sebagai hadiah atas perilaku baik warga binaan. Ini juga menjadi wadah rekreasi bagi mereka untuk bersendagurau dan menguatkan ikatan dengan keluarga tercinta,” ujar Redy pada Sabtu (14/9/24).
Redy juga menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Rutan Salatiga untuk terus memberikan pelayanan terbaik, sesuai arahan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah, Tejo Harwanto. Ia menyatakan, kebaikan yang diberikan kepada para WBP akan mendatangkan keberkahan dari Allah SWT.
“Kami senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang maksimal sesuai aturan. Seperti yang disampaikan Kakanwil Kemenkumham Jateng, melakukan kebaikan tidak akan pernah sia-sia. Pasti ada berkahnya, termasuk melalui program ini,” ungkap Redy.
Kasubsi Pelayanan Tahanan, Ruwiyanto, turut menambahkan bahwa meskipun program ini difokuskan pada kebersamaan keluarga, prosedur keamanan tetap menjadi prioritas utama. Setiap pengunjung harus menjalani proses pendaftaran dengan identitas resmi, serta melalui pemeriksaan ketat terhadap barang bawaan dan tubuh sebelum masuk ke area kunjungan.
“Kami memastikan kunjungan berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), mulai dari pendaftaran, pemeriksaan barang bawaan, hingga pemeriksaan badan. Hal ini untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung,” ujar Ruwiyanto.
Salah satu WBP yang ikut merasakan kebahagiaan dari program ini adalah Ivan, yang bisa bertemu dengan anaknya. Dengan mata berkaca-kaca, Ivan mengungkapkan rasa syukur dan harunya atas kesempatan yang diberikan.
“Saya sangat senang dan terharu. Bertemu dengan anak saya dan bisa bercanda tawa di akhir pekan adalah kebahagiaan yang tidak ternilai. Ini momen yang sangat saya nantikan,” kata Ivan dengan penuh emosi.
Tak hanya itu, Ivan juga mengungkapkan penyesalan mendalam atas kesalahan yang telah diperbuatnya. Ia berharap momen kebersamaan ini bisa menjadi titik balik dalam hidupnya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
“Saya sangat menyesal atas kesalahan yang membawa saya ke sini. Semoga dengan program ini, saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi ayah serta kepala keluarga yang lebih bertanggung jawab,” pungkasnya.
Program September Ceria ini mendapat apresiasi dari warga binaan dan keluarga mereka. Selain menjadi momen kebahagiaan bagi mereka yang terpisah oleh tembok Rutan, program ini juga diharapkan mampu memberikan motivasi kepada para WBP untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa hukuman mereka berakhir. (*)
Tinggalkan Balasan