Nekat Pergi Dari Rumah, Nasib Sial Menimpa Dua Remaja Putri Dari Selogiri
![]() |
Sherly dan Mita saat di Kantor Polsek Tuntang |
Kabupaten Semarang, beritaglobal.net – Masa muda adalah masa yang berapi api, seperti dalam penggalan sebuah lagu dangdut karya Haji Rhoma Irama. Emosional dan tidak berfikir panjang pada kondisi selanjutnya, membuat Sherly Permatasari (15) dan Mita Dian Rosita (15), dua pelajar kelas IX SMPN 4 Sukoharjo, nekat pergi dari rumah, Selasa (16/01).
Bermodal sepeda motor, Sherly Permatasari yang belakangan diketahui beralamat di Rowo Gatel RT 03 RW 02 Kecamatan Sukoharjo dan Mita Dian Rosita beralamat di Dusun Gadungan RT 02 RW 03, Selogiri, Kabupaten Wonogiri, meninggalkan rumah sejak hari Selasa (16/01) malam, sekira pukul 20.00 WIB.
Perjalanan mereka dengan Sepeda motor Yamaha Jupiter nopol AD 6669 MG dengan tujuan awal ke Kota Cirebon, terhenti di SPBU Praguman Tuntang, Rabu (17/01) dinihari, sekira pukul 00.30 WIB, karena kehabisan bahan bakar.
Saat di SPBU Praguman inilah, kedua remaja putri tersebut terlihat kebingungan, di saat bersamaan datanglah dua anggota SPKT Polsek Tuntang Bripka Agus Supriyanto dan Brigadir Wawan Darmawan yang sedang berpatroli malam.
Saat ditanya perihal tujuannya oleh petugas, mereka menyatakan hendak pergi ke Cirebon menemui neneknya. Menilik kondisi keduanya dan jauhnya jarak kota Cirebon, dua remaja putri itu disarankan untuk menginap di Kantor Polsek Tuntang oleh Bripka Agus dan Brigadir Wawan.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Tuntang Ajun Komisaris Polisi (AKP) K. Susanto, Kamis (18/01).
“Memang benar bahwa dua anggota kami mendapati dua remaja putri tersebut di SPBU Praguman saat kehabisan bahan bakar sepeda motor yang mereka kendarai,” ungkap Kapolsek.
Dikatakan lebih lanjut oleh Kapolsek, mereka pergi dari rumah karena sering dimarahi oleh orang tua mereka. Karena hal itu, mereka nekat pergi dari rumah menuju rumah neneknya di kota Cirebon.
“Mereka nekat pergi dari rumah pada Selasa malam mengendarai sepeda motor dengan tujuan rumah neneknya di Kota Cirebon, karena sering dimarahi orang tua mereka,” imbuh AKP Susanto.
Mempertimbangkan keselamatan kedua remaja tersebut, Bripka Agus dan Brigadir Wawan memberi pengertian kepada Sherly dan Mita untuk tidak melanjutkan perjalanan ke kota Cirebon, karena sangat beresiko ditambah tidak ada surat – surat kelengkapan mengendarai sepeda motor dari dua remaja putri tersebut.
Akhirnya saat itu juga Bripka Agus, menghubungi para orang tua dari kedua ramaja putri tersebut, atas arahan Kapolsek. Rabu (17/01) siang, orang tua keduanya tiba di Kantor Polsek Tuntang, guna menjemput putri mereka.
Kapolsek Tuntang memberikan himbauan kepada orang tua Sherly dan Mita untuk lebih , pintar – pintar dan bijaksana dalam mengasuh anak – anaknya, agar anaknya tidak terjerumus ke perbuatan yang tidak diinginkan.
“Saya himbau kepada Bapak/Ibu sekalian, lebih pintar dan bijaksana dalam mengasuh anak – anak, agar meraka tidak terjerumus pada perbuatan yang tidak di inginkan,” ujar Kapolsek.
Selanjutnya AKP K. Susanto memberi nasehat kepada dua remaja putri tersebut untuk lebih taat dan patuh kepada ke dua orang tua masing – masing, serta lebih giat belajar supaya besok menjadi anak yang solekhah dan berguna bagi ke dua orangtuanya.
“Teruntuk Sherly dan Mita, saya meminta kalian berdua untuk lebih taat dan patuh kepada ke dua orang tua, serta lebih giat belajar supaya besok menjadi anak yang solekhah dan berguna bagi ke dua orangtua,” pungkas Kapolsek AKP Susanto.
Setelah selesai memberikan pengarahan dan nasehat, Kapolsek Tuntang AKP K. Susanto, mempersilahkan orang tua Sherly dan Mita untuk membawa pulang putri mereka kembali ke rumah masing – masing. (Agus S)
Tinggalkan Balasan