Putuskan Keluar dari Pekerjaan untuk Bertani Talas Beneng, Kini Pemuda Ini Jadi Jutawan
Ardi Maulana bersama dengan mitra pembudidaya talas beneng dari Jawa Tengah saat meninjau kebun bibit talas beneng di Kaki Gunung Karang, Pandeglang, Provinsi Banten. (Foto: Dok. istimewa/ASB) |
PANDEGLANG, Beritaglobal.Net – Menjalani profesi sebagai tenaga satuan pengamanan (Satpam) di sebuah perusahaan swasta, Ardi Maulana (32), warga Cilaja, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, tidak lantas berpuas diri. Kang Ardi, panggilan akrabnya berupaya mencari penghasilan tambahan dengan berdagang aneka jenis talas yang tumbuh liar di daerah asalnya.
“Dulu saya disela pekerjaan sebagai Satpam disebuah perusahaan swasta, mencari tambahan penghasilan dengan berdagang bermacam – macam talas dari daerah saya ke Jakarta dan Bogor,” ungkapnya pada beritaglobal.net di lokasi workshop Asosiasi Pembudidaya Talas Beneng, di lereng Gunung Karang, Desa Cilaja, Senin (19/10/2020).
Dari kerja kerasnya, Ardi menangkap peluang untuk memperdagangkan hasil hutan Gunung Karang berupa Talas Beneng, kepanjangan dari Talas Besar dan Koneng (Kuning dalam bahasa Sunda-red). Talas yang dulunya dibawa oleh VOC Belanda ke Indonesia, akhirnya dapat tumbuh dan berkembang baik di wilayah Gunung Karang, Pandeglang Banten.
“Saya dulu jual talas ke Bogor, kemudian ada seorang peneliti dari Australia yang menulusur asal muasal Talas Beneng untuk daunnya dijadikan tembakau,” jelas Ardi.
Dari hasil penelitian itulah akhirnya diketahui bahwa daun talas beneng bisa dijadikan tembakau yang tidak mengandung kadar nikotin. Belum lagi, tepung dari umbi talas beneng, memiliki kadar protein yang tinggi serta aman untuk dikonsumsi para penderita diabetes.
“Dari sekitar tahun 2017 lalu, saya mulai mengembangkan tembakau daun talas. Hingga membentuk perkumpulan petani talas beneng di sekitaran Kabupaten Pandeglang, yang kita kasih nama ASPUNTABEN,” imbuhnya.
Dari jerih payahnya untuk membudidayakan talas beneng di lereng Gunung Karang, dirinya kini mempunyai penghasilan hingga ratusan juta rupiah per bulannya.
Kemitraan Budidaya
Hasil yang diraih Ardi, tidak akan dimonopoli oleh dirinya dan ASPUNTABEN. Ardi beserta asosiasi pembudidaya talas beneng, Provinsi Banten membuka peluang kemitraan usaha pembudidayaan talas beneng.
“Kami berharap, banyak mitra usaha untuk budidiaya talas beneng, khususnya untuk generasi muda. Ini usaha untuk membantu program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah,” jelas Ardi.
“Seperti saat ini, saya telah menjalin kemitraan dengan adanya nota kesepahaman dengan CV Umbul Wono, dari Kabupaten Semarang, yang dikomando oleh Kyai Ali Masdar,” paparnya.
Untuk wilayah Jawa Tengah, ASPUNTABEN telah mempercayakan pembinaan mitra budidaya talas beneng kepada CV. Umbul Wono.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ali Masdar (49), menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan bibit talas beneng untuk memenuhi target ekspor daun talas kering sebesar 300 ton per bulan ke salah satu negara Eropa dan Australia.
“Kami telah mempunyai nota kesepahaman dengan Kang Ardi dan ASPUNTABEN. Harapan kami, Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Semarang bisa menjadi sentra talas beneng,” papar Ali Masdar.
Masih kata Ali Masdar, bahwa usaha ini tidak ada ruginya. Karena dari mulai umbi hingga daun bisa laku terjual.
“Kami siap menerima semua produk budidaya talas beneng,” katanya.
CV. Umbul Wono telah menyiapkan lahan lebih kurang 150 hektar untuk di wilayah Kabupaten Semarang dan sekitarnya. Selain untuk pembudidayaan talas beneng, CV. Umbul Wono juga telah membina kemitraan dengan salah satu kelompok tani di wilayah Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang untuk membuat demlot pertanian terpadu.
“Kami saat ini telah memulai bahasan kemitraan dengan satu kelompok tani di Kecamatan Bringin untuk membuat demlot pertanian terpadu,” jelas Ali Masdar yang juga seorang pengusaha budidaya ikan lele.
Ditandaskan oleh Ali Masdar, bahwa pihaknya telah membuat tim kerja untuk pengembangan budidaya talas beneng dari pembibitan, pengolahan pupuk dan produk turunan talas beneng.
“Kami sudah ada tim kerja, dari ahli pertanian, ahli pupuk, tim IT dan marketing untuk membuat nyaman mitra – mitra kami nantinya, karena untuk pembibitan kami juga telah bermitra dengan CV. Berkah Karya di wilayah Kecamatan Pabelan,” tandas Ali Masdar. (Indra W/Agus S)
Tinggalkan Balasan