Pasang Iklan Disini
Kepala Sekolah SMK N 1 Tembarak Fahmi, S.Tp., bersama salah satu tenaga pengajar SMK N 1 Tembarak. (Foto: Dok. istimewa/RTM-BG) |
TEMANGGUNG, Beritaglobal.Net - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMK Negeri 1 Tembarak yang ada di Jalan Mantenan, Dusun Mantenan, Desa Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung telah resmi menutup pendaftaran murid baru, tepat pukul 16.00 WIB, Kamis (25/06/2020) kemarin.
Hal ini disampaikan oleh Fahmi, S.Tp., selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Tembarak, saat dikonfirmasi beritaglobal.net, di ruang kerjanya dengan didampingi oleh salah satu tenaga pengajar, Edri, Kamis (25/06/2020) sore.
"Ada sekitar lima ratus lebih calon siswa mendaftar di SMK ini. Namun sekolah hanya menerima 288 siswa untuk 8 kelas," ungkap Fahmi.
Sebagai salah satu sekolah kejuran favorit di Kabupaten Temanggung, SMK N 1 Tembarak, dijelaskan Fahmi, memiliki tiga program unggulan diantaranya, Teknik Mekatronika, Teknik Elektronika Industri dan Rekayasa Perangkat Lunak.
"Sistem penerimaan siswa tahun ini adalah sistem prestasi dan afirmasi, tetapi tidak berlaku sistem zonasi. Meski begitu banyak calon siswa yang mendaftar disini, sekitar lima ratus lebih. Tetapi kami hanya menerima dua ratus delapan puluh delapan siswa baru," terangnya.
Dikatannya lagi, prinsip dasar penerimaan siswa baru yaitu obyektif, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif dan juga berkeadilan, sesuai juknis (petunjuk teknis-red) yang ada.
"Untuk penerimaan siswa, diberlakukan sistem online, sehingga calon siswa tidak di haruskan datang kesekolah. Cukup mendaffar lewat online saja. Untuk siswa yang berprestasi nasional dan provinsi bisa menggunakan tanda penghargaaan sebagai data pendukung dan penambah nilai," jelasnya.
"Siswa yang orang tuanya pernah mendapat bantuan dari pemerintah bisa melalui jalur afirmasi," kata Terang Fahmi.
Siswa Bebas Buta Warna
SMK Negeri 1 Tembarak, tidak menerima calon siswa yang buta warna, dikarenakan jurusan kejuruan di SMK N 1 Tembarak, berhubungan dengan bidang kelistrikan dan itu tidak bisa dilakukan oleh anak yang buta warna.
"Hasil dari proses penerimaan bisa diikuti lewat internet. Jadi semuanya di laksanakan secara obyektif. Semua bisa mengikutinya di internet," imbuh Fahmi yang diamini oleh Edri.
"Siswa yang tidak diterima disini akan langsung diarahkan ke sekolah pilihan kedua. Tetapi jika siswa tidak menghapus pendaftarannya secara online, akan dimasukkan sebagai pengganti siswa yang tidak mengikuti daftar ulang," pungkasnya. (Ratmaningsih)