Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Penyelenggaraan Haji di Arafah dan Muzdalifah Sukses, Menag Fokus pada Keamanan Jemaah di Mina

Redaksi
Monday, June 17, 2024
Last Updated 2024-06-17T02:25:37Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Pasang Iklan Disini

 

Menag Yaqut Cholil Qoumas (Istimewa)


MAKKAH | SUARAGLOBAL.COM - Fase puncak haji di Arafah dan Muzdalifah telah selesai dengan lancar, dan kini aktivitas jemaah haji terpusat di kawasan Mina untuk menjalani mabit (menginap). Selama di Mina, jemaah akan melaksanakan lontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, diikuti dengan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari-hari Tasyrik.


Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran penyelenggaraan Wukuf di Arafah. Demikian juga dengan fase mabit di Muzdalifah yang berjalan tanpa hambatan, di mana seluruh jemaah berhasil diberangkatkan ke Mina sebelum terik matahari, tepatnya pada pukul 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS).


“Sukses penyelenggaraan puncak haji di Arafah dan Muzdalifah patut kita syukuri. Alhamdulillah, mobilisasi jemaah berjalan lancar. Kejadian tahun lalu tidak terulang. Apresiasi patut disampaikan kepada seluruh petugas dan jemaah haji Indonesia,” ujar Menag di Makkah, Minggu (16/6/2024).


Memasuki fase Mina, Menag mengingatkan bahwa tantangan di Mina lebih berat dibandingkan di Arafah dan Muzdalifah. Hal ini dikarenakan jemaah akan tinggal lebih lama di tenda-tenda Mina dan melakukan aktivitas lontar jumrah.


"Mina harus dipersiapkan dengan jauh lebih baik. Saya imbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melontar jumrah. Petugas harus siaga membantu para jemaah, termasuk secara cuma-cuma siap membadalkan lontar jumrah mereka, khususnya yang lansia, risti, dan disabilitas," pesan Menag.


Menag juga menekankan bahwa secara Fikih, mereka yang tidak mampu dapat dibadalkan lontar jumrahnya. Menag meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menerapkan skema perlindungan, pelayanan, dan pembinaan yang sesuai dengan kondisi fisik jemaah agar mereka tidak memaksakan diri.


“Jemaah yang secara fisik tidak memungkinkan, saya minta lontar jumrahnya dibadalkan. Intinya kita tidak mau jemaah ini dipaksakan kondisi fisiknya," tegas Menag.


Menag Yaqut juga menegaskan bahwa tidak ada pungutan apa pun atas badal lontar jumrah oleh petugas, dan meminta PPIH untuk segera mengidentifikasi jemaah yang membutuhkan bantuan ini. "Tidak ada pungutan apa pun atas badal lontar jumrah oleh petugas," tandasnya.


Dengan persiapan dan koordinasi yang baik, diharapkan seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan aman, terutama dalam fase kritis di Mina. (Anta).


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Banner