Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Penurunan Angka Kemiskinan di Lamongan: Langkah Strategis dan Tantangan Cuaca Ekstrem

Redaksi
Friday, July 26, 2024
Last Updated 2024-07-25T19:27:30Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Pasang Iklan Disini


Laporan: Iswahyudi Artya


LAMONGAN | SUARAGLOBAL.COM - Angka kemiskinan di Kabupaten Lamongan pada bulan Maret 2024 mengalami penurunan menjadi 12,16 persen. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,26 persen dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 12,42 persen. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lamongan, Bagyo Trilaksono, pada Rabu (24/7/2024) dalam paparan Profil Kemiskinan Maret 2024 Kabupaten Lamongan.


Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Lamongan, Bagyo menambahkan bahwa garis kemiskinan di Kabupaten Lamongan pada bulan Maret 2024 sebesar Rp524.636,00 per kapita/bulan. Angka ini mengalami peningkatan sebesar Rp42.667,00 per kapita/bulan atau naik sebesar 8,85 persen dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2023 yang sebesar Rp481.969,00.


"Dengan kata lain, jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran di bawah Rp524.636,00 per bulan pada bulan Maret 2024 mencapai 146,98 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang sebesar 2,96 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi Maret 2023 yang sebesar 149,94 ribu jiwa," jelas Bagyo.


Bagyo juga mengingatkan bahwa tidak hanya penurunan angka kemiskinan yang penting, tetapi juga menjaga agar masyarakat yang rentan tidak jatuh ke dalam kemiskinan. "Kita jangan hanya melihat penurunannya karena mempertahankan masyarakat yang berada di garis atas atau istilahnya rentan miskin agar tidak berada di garis kemiskinan itu juga merupakan sebuah capaian, karena memerlukan usaha yang besar," tambahnya.


Selain itu, Bagyo menjelaskan bahwa kemiskinan terjadi karena banyak dimensi baik secara internal maupun eksternal. Di triwulan pertama tahun 2024, kemiskinan di Lamongan dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan mayoritas penduduk Lamongan yang berprofesi sebagai petani tidak mendapatkan pendapatan.


Berdasarkan data survei BPS Lamongan, garis kemiskinan di Lamongan 63 persen didominasi oleh faktor pengeluaran rumah tangga berupa makanan, sementara 37 persen lainnya berasal dari faktor non makanan. Pengeluaran ini terbagi menjadi tiga kategori, yaitu pengeluaran produk sendiri (beban belanja berasal dari kebun, sawah, dan lainnya untuk dikonsumsi sehari-hari), pengeluaran belanja, dan pengeluaran transfer (bantuan pemerintah, swasta, dan lainnya).


Untuk mengatasi masalah kemiskinan ini, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, berkomitmen untuk memasifkan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Mulai dari penyaluran bantuan pangan, hingga menggalakkan penanaman TOGA (tanaman obat keluarga). Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini optimistis dapat mencapai target satu digit angka kemiskinan pada tahun 2025. Komitmen ini dibuktikan melalui 11 program prioritas, di antaranya Lamongan Sehat, Pendidikan Berkualitas dan Gratis bagi Masyarakat Kurang Sejahtera (Perintis), Lumbung Pangan Lamongan, Yakin Semua Sejahtera (YES), dan lainnya yang turut berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan. (*)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Banner