Laporan: S Hadi Purba
SIAMLUNGUN | SUARAGLOBAL.COM - Pasca penangkapan dua tersangka kasus narkoba di Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun, pada Kamis, 5 September 2024, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Simalungun segera bertindak dengan menggelar sosialisasi mengenai bahaya narkoba. Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung pada Jumat, 6 September 2024, di Balai Desa Silou Kahean, dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak buruk narkoba serta cara-cara pencegahan yang bisa dilakukan.
Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai respons atas penangkapan dua tersangka, yakni Aslamiah Lubis (44) dan Ali Musa Gultom (47), yang diduga kuat terlibat dalam peredaran narkoba jenis sabu di Kecamatan Silou Kahean. Penangkapan tersebut dilakukan oleh Satuan Narkoba Polres Simalungun Polda Sumatera Utara setelah mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di sebuah gudang brondolan sawit di Sidiam Diam, Nagori Bandar Maruhur, Kecamatan Silou Kahean.
Dalam acara sosialisasi, Forkopimda yang diwakili oleh Bupati Simalungun, Dandim 0207/Simalungun, Kapolres Simalungun, Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, dan sejumlah pejabat lainnya, menyampaikan pentingnya pemahaman mengenai bahaya narkoba kepada masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekaligus mengajak mereka berperan aktif dalam pencegahan peredaran narkoba di lingkungan masing-masing.
Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH., yang membuka acara tersebut, menekankan pentingnya kerja sama seluruh elemen masyarakat dalam memerangi narkoba. "Narkoba adalah ancaman bagi kita semua. Kami mengajak masyarakat Kecamatan Silou Kahean dan sekitarnya untuk bersinergi dengan aparat keamanan dalam melaporkan segala bentuk penyalahgunaan narkoba," ucap Bupati.
Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H., dalam kesempatannya menegaskan bahwa peredaran narkoba adalah ancaman besar bagi masa depan generasi muda. "Narkoba dapat menghancurkan masa depan generasi penerus bangsa. Kami sangat mengapresiasi peran masyarakat yang telah membantu memberikan informasi sehingga kami bisa menangkap dua tersangka pelaku peredaran narkoba di wilayah ini," jelas Kapolres.
Kepala BNN Kabupaten Simalungun, AKBP Suhana Sinaga, S.Kom, M.Si, turut menyampaikan paparan terkait jenis-jenis narkoba, efek merusaknya, dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Para peserta sosialisasi, yang terdiri dari tokoh masyarakat, perangkat desa, pelajar, serta warga sekitar, juga diberikan kesempatan berdialog langsung dengan para narasumber.
Selain dialog, acara ini juga diisi dengan sesi penyuluhan mengenai bahaya narkoba dan dampak yang ditimbulkan, dengan menghadirkan contoh-contoh kasus rehabilitasi dari pengguna yang berhasil pulih. Dalam sambutannya, Dandim 0207/Simalungun, Letkol Inf. Slamet Faojan, M.Han., menekankan pentingnya keterlibatan semua elemen, terutama generasi muda, dalam upaya melawan peredaran narkoba.
Forkopimda Kabupaten Simalungun berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat semakin sadar akan bahaya narkoba dan tergerak untuk berperan aktif dalam memeranginya. "Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membentuk gerakan bersama memerangi peredaran narkoba. Tidak ada kompromi dalam upaya memberantas narkoba di wilayah kita," ujar Kapolres.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat, perangkat desa, para guru, serta ratusan warga Kecamatan Silou Kahean. Sinergi yang terjalin antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat diharapkan mampu menekan angka peredaran narkoba di wilayah Simalungun serta menyelamatkan generasi muda dari bahaya yang mengintai. (*)
