Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Menggugah Semangat Jurnalistik di Pesantren Tertua Madura: Aliansi Wartawan Surabaya Berikan Pelatihan Eksklusif

Redaksi
Sunday, September 8, 2024
Last Updated 2024-09-08T13:53:46Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Pasang Iklan Disini


Laporan: Ninis Indrawati


SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Aliansi Wartawan Surabaya (AWS) kembali mempertegas komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dengan menggelar pelatihan jurnalistik di Pondok Pesantren Nazhatut Thullab Prajjan, Camplong, Sampang, Madura. Pelatihan yang berlangsung pada Sabtu, 7 September 2024 ini bertujuan untuk memperkenalkan dasar-dasar jurnalistik kepada para santri dan mendorong kreativitas mereka di dunia kepenulisan.


Nazhatut Thullab, yang dikenal sebagai pesantren tertua di Madura, didirikan pada 1702 oleh Kyai Abdul Alam. Pesantren ini dipilih sebagai lokasi pelatihan karena sejarah panjangnya dalam mencetak generasi yang taat dan berilmu. Pelatihan ini menjadi bagian dari inisiatif AWS dalam menyebarkan pengetahuan jurnalistik kepada berbagai kalangan, termasuk santri, di bawah pimpinan Ketua Umum AWS, Kiki Kurniawan.


“Kami ingin menginspirasi santri untuk memahami dasar-dasar jurnalistik, agar mereka mampu menyampaikan informasi dengan benar, jujur, dan kreatif,” ujar Kiki dalam sambutannya.


Pelatihan ini terbagi menjadi tiga sesi utama yang mengupas dasar-dasar jurnalistik, pembuatan konten kreatif, serta pentingnya menulis sebagai bentuk ekspresi diri. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen dari pihak pesantren dan jurnalis anggota AWS.


Sesi pertama dimulai dengan Kiki Kurniawan yang memaparkan prinsip-prinsip dasar jurnalistik. Ia menekankan pentingnya kejujuran (Al-Sidq) dan objektivitas dalam peliputan berita. Ia juga menjelaskan bahwa nilai-nilai jurnalistik sangat sejalan dengan ajaran Islam, yang menuntut keadilan (Al-‘Adl) dan menjaga amanah dalam setiap tindakan.


"Ilmu jurnalistik bukan hanya soal pelaporan, tapi juga tentang menghormati martabat orang lain dan selalu berpegang pada kebenaran," jelas Kiki. Materi ini disambut baik oleh para santri yang merasa ajaran tersebut sangat relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari.


Sesi kedua diisi oleh Samsul Muarif Setiawan, Ketua Bidang Ekonomi Kreatif AWS, yang mengupas tuntas tentang pentingnya konten kreatif di era digital. Ia mengaitkan topik tersebut dengan sejarah perkembangan teknologi kamera yang dimulai dari penelitian Ibnu Al-Haytham, seorang ilmuwan Muslim. 


“Penemuan kamera modern yang kita gunakan sekarang ini tidak lepas dari kontribusi ilmuwan Muslim di bidang optik. Kontribusi ini terus berlanjut dan penting bagi kita untuk memanfaatkannya secara positif di era digital,” jelas Samsul.


Ia juga memberikan tips kepada para santri tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menciptakan konten yang bermanfaat. Menurut Samsul, keterampilan membuat konten yang berkualitas dapat membawa santri ke dunia digital dengan peran yang positif, baik sebagai jurnalis maupun kreator konten.


Sesi terakhir yang dibawakan oleh Syaiful Hidayat, anggota Bidang Pendidikan AWS, berfokus pada motivasi kepenulisan. Mengutip Pramoedya Ananta Toer, ia menekankan pentingnya menulis untuk menjaga pemikiran agar tidak hilang dari sejarah.


“Menulis adalah cara untuk mengabadikan pemikiran. Siapa saja bisa menjadi penulis asalkan memiliki tekad dan kemauan untuk terus belajar,” ungkap Syaiful.


Syaiful memotivasi para santri agar tidak takut menulis dan terus mengasah kemampuan mereka. Menurutnya, menulis bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti artikel jurnalistik, cerita pendek, hingga karya ilmiah.


Kegiatan pelatihan ini diakhiri dengan sambutan dari perwakilan Pondok Pesantren Nazhatut Thullab, yakni Ustadz Samsul, S.Ag., MM., Ustadz Darwis Abrory, M.Pd., dan Ustadz Muh. Sholeh Hoddin, M.Pd.I. Mereka memberikan apresiasi yang tinggi kepada AWS dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang.


“Kami sangat berterima kasih atas pelatihan ini. Semoga di masa depan juga ada pelatihan tentang jurnalistik visual seperti foto dan video, mengingat pentingnya media visual di era digital,” ujar Ustadz Sholeh dalam sambutannya.


Para santri yang mengikuti pelatihan ini kini memiliki pengetahuan baru tentang dunia jurnalistik dan pembuatan konten kreatif. Dengan wawasan dan semangat yang diperoleh, mereka diharapkan dapat menjadi jurnalis masa depan yang tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan spiritual dalam setiap karyanya.


Acara tersebut ditutup dengan doa bersama, diiringi harapan agar Allah SWT selalu memberkahi para jurnalis yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan bagi masyarakat. (*)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Banner