ITS Dukung Proyek Gas Laut Dalam Gendalo Gandang untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Laporan: Iswahyudi Artya

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuktikan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi nasional dengan menjadi mitra strategis dalam proyek gas laut dalam Gendalo Gandang. Kolaborasi ini diresmikan melalui kick-off meeting yang digelar di Gedung Rektorat ITS pada Jumat (22/11/2024).

Baca Juga:  Batik Tanjung Bumi Meriahkan HUT IWAPI ke-50 di Bangkalan, Dorong Ekonomi Kreatif Perempuan

Proyek ini menjadi bagian penting dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional secara berkelanjutan.

Baca Juga:  SD Muhammadiyah 29 Surabaya Gelar Raker dan Family Gathering: Sinergi untuk Pendidikan Berkualitas

Proyek Gendalo Gandang, yang berlokasi di Selat Makassar, Kalimantan Timur, terdiri dari dua lapangan gas utama: Gendalo dan Gandang. Terletak di kedalaman perairan antara 1.060 hingga 1.820 meter, proyek ini dirancang untuk menghasilkan gas hingga 510 juta standar kaki kubik gas per hari (MMscfd).

Baca Juga:  Sinergi Polres dan Masyarakat Sampang Ciptakan Pilkada Damai, Kapolres Berikan Apresiasi di Sampang Bersholawat

Gas yang dihasilkan akan diproses melalui Floating Production Unit (FPU) Jangkrik dan disalurkan ke fasilitas pengolahan di Bontang, dengan target operasi pada akhir tahun 2027.

Baca Juga:  Kasus Korupsi Lahan Rusun Cengkareng: Eks Ketua DPRD DKI Diperiksa Kortas Tipikor Polri, Ini Jelasnya 

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo Djasmari, menjelaskan bahwa kolaborasi ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk perusahaan migas Italia ENI dan Institut Teknologi Bandung (ITB). “Kolaborasi ini tidak hanya mendukung percepatan proyek, tetapi juga memperkuat ekosistem teknologi nasional serta menjadi sarana untuk transfer pengetahuan dan teknologi,” ujarnya dalam sambutannya.

Baca Juga:  Polrestabes Surabaya Terapkan Ultimum Remedium dalam Konflik Pelajar: Langkah Bijak Demi Masa Depan Anak Bangsa

Rektor ITS, Prof. Ir. Bambang Pramujati, ST, MSc Eng, PhD, menyampaikan bahwa peran ITS sangat vital dalam memastikan keberlanjutan proyek ini, serta meningkatkan kapabilitas teknologi nasional melalui penggunaan produk lokal dan kepatuhan terhadap regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca Juga:  Semarak POPDA Salatiga 2025: 3.000 Atlet Bertarung di 22 CabangOlahraga, Siapkan Diri Menuju Porprov Jateng

Dengan keterlibatan kami dalam proyek ini, ITS dapat memberikan kontribusi penting dalam pengembangan teknologi laut dalam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ribuan Peserta Antusias Ikuti Tes SKD CPNS Kemenkumham Jateng, Kakanwil Tegaskan Transparansi dan Integritas

Proyek Gendalo Gandang juga menjadi peluang bagi mahasiswa dan dosen ITS untuk terlibat langsung dalam riset dan pengembangan teknologi subsea, proses gas, dan keselamatan.

Baca Juga:  Isra Mi\'raj 1446 H di Polda Jatim: Wakapolda Dorong Transformasi Polri Berlandaskan Spiritualitas

Koordinator Tim Ahli ITS, Prof. Dr. Ketut Buda Artana, ST, MSc, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya memberikan dukungan teknis, tetapi juga kesempatan untuk membangun kompetensi nasional dalam industri migas. “Ini adalah langkah strategis dalam membangun kapasitas SDM Indonesia yang kompeten dan siap bersaing di tingkat global,” katanya.

Baca Juga:  Salatiga Kebut Pembangunan Taman Wisata Religi, Suntikan Dana Rp5,4 Miliar Dari Pemprov Jateng 

Proyek ini juga akan melibatkan sekitar 25 akademisi dari ITS yang akan berfungsi sebagai Subject Matter Experts (SME) dalam berbagai bidang, mulai dari fasilitas subsea hingga otomasi dan keselamatan proses. Melalui proyek ini, para akademisi akan dapat meningkatkan pengetahuan mereka dengan standar internasional, yang nantinya akan diimplementasikan dalam pengembangan sumber daya manusia lokal.

Baca Juga:  Plt. Bupati Sidoarjo Tinjau Kerusakan SDN Sidodadi, Prioritaskan Keselamatan Siswa

Dengan investasi yang diperkirakan mencapai 60,4 triliun rupiah, proyek ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi Indonesia, mendukung swasembada energi, dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar migas global. Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan industri akan menjadi kunci utama dalam memastikan kesuksesan proyek Gendalo Gandang dan memberikan dampak positif bagi pengembangan energi nasional yang berkelanjutan.

Baca Juga:  Gelar Operasi Natal, Kepolisian Sterilisasi Gereja di Kota Magelang dengan Pengamanan Ketat

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat membawa Indonesia menuju ketahanan energi yang lebih baik, serta menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi baru di sektor energi,” tutup Prof. Bambang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!