Jejak Prasejarah Ponorogo di Eropa: Upaya Mengembalikan Artefak Sampung Bone Culture
Laporan: Ninis Indrawati
PONOROGO | SUARAGLOBAL.COM – Sejarah panjang Ponorogo kembali mencuat setelah muncul dugaan bahwa sejumlah artefak prasejarah dari daerah ini tersimpan di berbagai museum di Eropa. Artefak tersebut diyakini berasal dari Sampung Bone Culture, sebuah peradaban prasejarah yang ditemukan di Goa Lawa, Kecamatan Sampung, Ponorogo.
Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana, dalam kunjungannya ke Ponorogo pada 19 Agustus 2023, menyatakan kesiapan pihaknya untuk membantu menginventarisasi benda-benda bersejarah tersebut. Menurutnya, berbagai artefak Nusantara memang banyak tersebar di luar negeri, termasuk temuan dari budaya Sampung Bone Culture.
“Banyak artefak Nusantara yang saat ini berada di museum-museum luar negeri. Kami siap membantu mengidentifikasi dan melacak artefak dari Ponorogo yang kemungkinan ada di Eropa,” ujar Putu Supadma Rudana.
Sejarah Sampung Bone Culture dan Keberadaan Artefaknya di Eropa
Sampung Bone Culture adalah salah satu jejak kehidupan manusia di zaman Mesolitikum (Batu Madya). Penemuan artefak dari budaya ini membuktikan bahwa wilayah Ponorogo telah dihuni oleh manusia purba yang memiliki teknologi pemanfaatan tulang sebagai alat berburu dan bertahan hidup.
Sejumlah temuan dari budaya ini, yang sebagian besar berupa alat-alat dari tulang, diketahui telah dibawa oleh L.J.C. van Es, seorang peneliti Belanda, ke negaranya pada tahun 1928. Dugaan ini menambah daftar panjang artefak Indonesia yang kini berada di museum-museum Eropa akibat ekspedisi dan penelitian pada masa kolonial.
Upaya Pelacakan dan Potensi Pengembalian Artefak
Pemerintah daerah bersama sejarawan dan pegiat budaya kini tengah berupaya melakukan kajian lebih lanjut untuk melacak keberadaan artefak tersebut. Jika terbukti benda-benda bersejarah dari Ponorogo masih tersimpan di luar negeri, bukan tidak mungkin upaya diplomasi akan dilakukan untuk mengembalikannya ke tanah air.
Upaya pemulangan artefak ini bukanlah hal yang mustahil. Beberapa negara sebelumnya telah mengembalikan benda-benda bersejarah ke Indonesia setelah melalui proses diplomasi dan negosiasi yang panjang.
Langkah ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman tentang sejarah Ponorogo sekaligus menegaskan peran penting daerah ini dalam peradaban masa lampau. Jika berhasil, Ponorogo bisa semakin dikenal sebagai salah satu pusat peradaban prasejarah di Indonesia, memperkuat identitas budayanya, serta meningkatkan potensi wisata sejarah di daerah tersebut. (*)
Tinggalkan Balasan