Pompa Hidraulik Kreasi Kolonel Cpl Simon, Berhasil Atasi Kekeringan 50 Titik di Nusantara

Proses pemasangan instalasi pompa Hidraulik Kartika, kreasi Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi. (Foto: dok. Dispen AD)

Jakarta, beritaglobal.net – Pompa Hidraulis Kartika telah berhasil mengatasi krisis kekeringan air di lebih dari 50 titik di seluruh nusantara dengan 108 unit pompa, kedepannya diperlukan kombinasi sistem pompa berbasis energi terbarukan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Peralatan Kodam (Kapaldam) Jaya/Jayakarta, Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi, dalam release tertulis yang diterima beritaglobal.net, Minggu (29/12/2019).

Penyerahan piagam Rekor Muri kepada Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi atas kreasi pompa Hidraulik Kartika. (Foto: dok. Dispen AD)

Menurut alumni Akmil 1996 ini, setelah menerima beberapa penghargaan dari Kasad dan tercatat dalam Rekor MURI, memacu dirinya untuk terus berkarya lebih.

Baca Juga:  Hebat.. Batik Tulis Ciri Khas Tersendiri Buatan Narapidana Lapas Semarang

“Atas penghargaan itu, saya terus meningkatkan kapasitas pemasangan pompa, antara lain di NTT pulau Flores, Kabupaten Kupang, kemudian di Timur Tengah Selatan (TTS),’’ ujarnya.

Mekanisme Pemasangan

Menurutnya, jika warga memerlukan pemasangan pompa, maka dapat melaporkannya ke Komando Teritorial (Kodim/Korem) setempat atau juga dapat mengajukan surat permohonan ke Paldam Jaya/Jayakarta.

“Setelah itu, tim survei akan mengecek kondisi wilayah untuk mengetahui berapa jarak capai, jumlah pompa yang dibutuhkan, karena pemasangan pompa tergantung potensi air dan rekayasa medan serta dukungan anggaran yang ada,” terangnya.

“Selama ini dukungan anggaran diberikan dari bantuan para pimpinan TNI (Kasum, Pangdam), para Komandan Kewilayahan, beberapa tokoh masyarakat, serta yayasan Gereja,” jelasnya.

Baca Juga:  Dukung Kemandirian Desa Dari Sektor Pariwisata, Disporapar Jateng Akan Gelar Festival Desa Wisata ke 6

Menurutnya, waktu yang dibutuhkan dalam pemasangan pompa Kartika tergantung dari medan dan bahan baku yang didapat. 

“Kalau pulau Jawa kurang lebih sebulan karena bahan baku mudah didapatkan, jika diluar jawa akan memakan waktu yang lebih,” jelas Simon.

“Karena dukungan anggaran diberikan secara sosial maka terkadang pengerjaan dan pembangunan terhenti di tengah jalan,” tambahnya.

Selain itu, salah satu kendala yang dihadapi ketika kondisi psikologis masyarakat yang tidak mempercayai bahwa air akan sampai atas gunung dan mengalir.

“Imbasnya keikusertaan mayarakat dalam membantu pemasangan pompa masih ragu – ragu dan tidak masif,” ucapnya.

“Konsep ke depan karena keinginan ini menyeluruh, maka diperlukan sistem listrik tenaga air yang berbasis energi terbarukan seperti tenaga surya,” tuturnya.

Baca Juga:  Tasyakuran Sederhana Dengan Pemotongan Tumpeng, DPC Partai Demokrat Kota Salatiga Rayakan HUT ke - 17 dan HUT ke - 69 Ketua Umum Partai Demokrat

Saat ini, lanjutnya, kita telah merintis dan mencoba alternatif lain menggunakan tenaga surya.

“Pompanya bisa lebih efektif, ketika air dinaikkan sampai titik tertentu dan butuh penyebaran, maka akan lebih lancar dengan menggunakan tenaga surya,” kata Simon.

Dirinya berharap, kedepannya perlu adanya pembekalan kepada mitra – mitra di daerah maupun para aparat Komando Teritorial sehingga dapat merespon dengan cepat kekeringan diberbagai wilayah yang pasti ada.

“Air merupakan kebutuhan mendasar dan saat ini TNI dapat menjawabnya dengan dukungan penuh dari seluruh lapisan dan lembaga masyarakat,” tandasnya. (Agus S)

Sumber : Dispen AD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!