3 Pilar Kekuatan Daya Pikat Kampung Kopi Banaran Menghadapi Imbas Ruas Tol Semarang – Solo

Kampung Kopi Banaran di Jalan Raya Bawen Km. 35, wahana wisata alam Kabupaten Semarang. (Foto: Istimewa/Vitri)

Ungaran, beritaglobal.net – Ruas jalan tol Semarang – Solo mulai dioperasikan Kamis, (20/12/2018), hal ini memberi efek luar biasa bagi dunia pariwisata dan perdagangan di wilayah Kabupaten Semarang. Salah satunya adalah Kampung Kopi Banaran yang terletak di Jalan Raya Semarang – Solo KM 35 Bawen, Kabupaten Semarang. Selama beroperasi nya ruas jalan tol Semarang – Salatiga saja jumlah pengunjung yang datang mengalami penurunan sebesar 20% dari tahun sebelumnya.

Untuk mengantisipasi bertambahnya angka penurunan pengunjung setelah beroperasinya ruas tol Semarang – Solo, pihak management Kampung Kopi Banaran telah mempersiapkan diri dengan menawarkan tiga keunggulan Kampung Kopi Banaran yang tidak dimiliki oleh wahana wisata yang lain. Seperti yang dituturkan General Manager Kampung Kopi Banaran Widya Banu Aji, S.P., M.Sc., kepada beritaglobal.net belum lama ini.

Baca Juga:  Sebanyak 82 Perusahaan Multifinance Terima 14th Infobank Mulitifinance Award 2018

“Ada 3 keunikan yang kami tawarkan untuk menarik animo pengunjung datang kesini. Pertama adalah kekuatan resto kami. Produk unggulan resto kami adalah kopi Java Moca yang khas rasanya karena kami memakai metode roasting middle wet sehingga kopi menjadi lebih kental dan enak. Selain itu resto kami sengaja menyajikan makanan lokal dengan bahan baku dari masyarakat sekitar dan diolah oleh ibu – ibu sekitar Banaran sehingga punya cita rasa yang khas yang tidak ada ditempat lain,” papar Widya Banu Aji kepada beritaglobal.net.

Baca Juga:  Buntut Longsor Galian C Kecamatan Srumbung Ijin Penambangan Ditinjau Ulang

Banu ( panggilan akrab Widya Banu Aji-red) menambahkan bahwa daya pikat selanjutnya adalah harga tiket masuk dan harga tiket wahana yang sangat murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.

“Keunggulan kami yang kedua adalah harga tiket masuk yang sangat murah dibanding wahana wisata lain. Kami memang sengaja menyasar kalangan menengah kebawah untuk tiket masuk. Hanya dengan membayar sebesar Rp 5 ribu, pengunjung dapat menikmati suasana Banaran dan berswa foto sepuasnya. Selain itu tiket untuk wahana – wahana permainan lain juga sangat murah. Sebagai contoh untuk kereta wisata kita hanya mematok harga sebesar Rp 85 ribu sekali jalan yang bisa muat hingga 7 orang pengunjung,” tambah Banu.

Arena permainan luar ruangan Kampung Kopi Banaran
Baca Juga:  Peringatan Hari Ibu, Kepala Rutan Salatiga Berikan Apresiasi Khusus

Selain itu Kampung Kopi Banaran juga mengusung wisata edukasi sebagai daya tarik utama.

“Jadi wisata unggulan kita adalah wisata edukasi. Disini kita punya segmen edukasi tanaman perkebunan seperti kopi, karet, coklat dan pala. Kita juga ada Jejak Kopi Nusantara yaitu belajar sejarah masuknya kopi ke Nusantara serta jenis – jenis kopi yang masuk ke Indonesia. Kita juga memiliki wahana luar ruang, kampung dolanan yang berisi mainan tradisional seperti egrang, wayang, dakon, gangsingan dan lain – lain. Harapan kita sih dengan kekhasan yang kita miliki ini akan tetap bisa menarik animo pengunjung untuk datang ke kampung kopi Banaran,” tandas Banu diakhir pembicaraannya. (VIP/FMA)

Penulis : Vitri Prabawani
Editor: Fera Marita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!