76 Pelajar Dikukuhkan Jadi Duta Anti Korupsi 2025: Jatim Mantapkan Langkah Bangun Generasi Berintegritas
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Program Duta Pelajar Anti Korupsi 2025 resmi ditutup dalam sebuah acara puncak yang berlangsung meriah dan penuh semangat di Hotel Haris Surabaya, Rabu (19/11/25). Kegiatan yang digelar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen daerah untuk melahirkan generasi muda yang jujur, tangguh, dan berintegritas.
Dengan mengangkat tema “Satukan Semangat Integritas, Lawan Korupsi, Wujudkan Jawa Timur Bermartabat”, Grand Final Duta Pelajar Anti Korupsi 2025 mempertemukan finalis terbaik dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Sebanyak 76 pelajar resmi dikukuhkan sebagai Duta Anti Korupsi untuk masa jabatan 2025–2026 setelah melalui proses seleksi berjenjang dari tingkat sekolah hingga provinsi.
Integritas Jadi Pondasi Utama Generasi Masa Depan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, dalam sambutannya menegaskan bahwa predikat duta bukan sekadar gelar, tetapi sebuah tanggung jawab besar yang harus dijaga dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.
“Duta bukan hanya gelar, tetapi langkah berani untuk menjaga kejujuran setiap hari. Integritas adalah hadiah terbaik yang bisa kalian berikan untuk masa depan kalian sendiri,” ujar Aries.
Ia menekankan bahwa kejujuran merupakan fondasi penting yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan akademik atau kemampuan teknis. Pelajar berintegritas, katanya, merupakan cerminan generasi yang mampu menjadi cahaya di tengah tantangan zaman.
Prosesi Pengukuhan dan Pesan Penguatan dari KPK
Prosesi pengukuhan dilakukan langsung oleh Aries bersama Hani Matan, Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK RI. Para duta menerima selempang, piagam penghargaan, serta mengucapkan ikrar komitmen sebagai simbol kesungguhan mereka menjadi pelajar berintegritas di lingkungan masing-masing.
Hani Matan menyampaikan bahwa keberadaan duta antikorupsi dari kalangan pelajar merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki harapan besar untuk masa depan yang bebas dari praktik korupsi.
“Jangan menjadikan ini sebatas gelar, tetapi wujudkan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya dengan tegas.
Jombang Raih Penghargaan Partisipasi Tertinggi
Dinas Pendidikan Jatim turut memberikan apresiasi kepada Cabang Dinas Pendidikan yang berhasil mengirimkan peserta terbanyak. Jombang keluar sebagai peringkat pertama, disusul oleh Nganjuk, Probolinggo, Pacitan, dan Jember. Menurut Aries, tingginya partisipasi menunjukkan bahwa budaya integritas telah berkembang kuat di berbagai daerah di Jawa Timur.
Penghargaan Pelajar Terbaik
Acara penutupan juga dirangkai dengan penyerahan penghargaan bagi pelajar terbaik Duta Anti Korupsi 2025, mulai dari Juara 1 hingga Harapan 2, yang merupakan hasil seleksi ketat dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga provinsi.
Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. Warsono, M.S., turut memberikan pesan inspiratif kepada seluruh duta.
“Jadilah orang kaya; kaya ilmu, kaya sosial, dan kaya moral. Bagaikan mutiara, tetaplah berharga meski terpendam dalam lumpur,” ujarnya.
Menuju Ekosistem Pendidikan Bersih dari Penyimpangan
Program Duta Pelajar Anti Korupsi 2025 tidak hanya berakhir pada pengukuhan. Dinas Pendidikan Jatim menegaskan komitmennya untuk terus membangun ekosistem pendidikan berintegritas. Bahkan, pada tahun 2026 mendatang, rencananya akan diluncurkan Program Duta Guru Anti Korupsi sebagai langkah lanjutan untuk memperkuat budaya antikorupsi di berbagai jenjang pendidikan.
Dengan resmi ditutupnya program ini, Jawa Timur berharap para duta yang telah dikukuhkan mampu menjadi agen perubahan, menyebarkan nilai-nilai kejujuran, dan mengawal masa depan bangsa dengan integritas yang kokoh. (*)



Tinggalkan Balasan