Peternak Ayam Broiler Purbalingga ‘Tiarap’, Permintaan Daging Ayam Menurun Peternak Terpaksa Obral Harga Jual
![]() |
Suasana transaksi ayam potong di kandang peternak di wilayah Kabupaten Purbalingga. (Foto: Dok. istimewa/Iwan) |
Purbalingga, beritaglobal.net – Pandemi Covid-19, berdampak
bukan hanya pada masalah kesehatan masyarakat global saat ini, namun merembet pula
pada melambatnya laju roda ekonomi. Dampak melambatnya laju roda ekonomi pun
dirasakan oleh para peternak ayam pedaging (Broiler) di wilayah Kabupaten
Purbalingga.
bukan hanya pada masalah kesehatan masyarakat global saat ini, namun merembet pula
pada melambatnya laju roda ekonomi. Dampak melambatnya laju roda ekonomi pun
dirasakan oleh para peternak ayam pedaging (Broiler) di wilayah Kabupaten
Purbalingga.
Hal ini berdasar pantauan langsung beritaglobal.net ke para
peternak ayam pedaging, diketahui bahwa harga per kilogram hidup ayam pedaging
di peternak hanya berharga Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu.
peternak ayam pedaging, diketahui bahwa harga per kilogram hidup ayam pedaging
di peternak hanya berharga Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu.
“Stok barang (ayam pedaging-red) di tempat kami menumpuk,
akhirnya kami harus mengobral ayam dengan harga Rp 10.000,-, karena permintaan
dari Jakarta berkurang drastis,” ungkap Bukateja Bayu, salah satu peternak ayam
potong di Kabupaten Purbalingga.
akhirnya kami harus mengobral ayam dengan harga Rp 10.000,-, karena permintaan
dari Jakarta berkurang drastis,” ungkap Bukateja Bayu, salah satu peternak ayam
potong di Kabupaten Purbalingga.
Ditambahkannya, harga di pasar sebetulnya masih stabil, tapi
untuk mengurangi beban biaya produksi, terpaksa dirinya dan pedagang lainnya
harus mengobral stok ayam pedaging yang mereka pelihara.
untuk mengurangi beban biaya produksi, terpaksa dirinya dan pedagang lainnya
harus mengobral stok ayam pedaging yang mereka pelihara.
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Purbalingga, Mukodam saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat
(03/04/2020), membenarkan adanya penurunan permintaan daging ayam pedanging,
dari dampak pandemi Covid-19 belakangan ini.
Kabupaten Purbalingga, Mukodam saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat
(03/04/2020), membenarkan adanya penurunan permintaan daging ayam pedanging,
dari dampak pandemi Covid-19 belakangan ini.
“Konsumsi menurun satu sisi produksi masih tetap, sehingga
barang menumpuk, penurunan ini ada kaitannya dari dampak Covid-19, konsumsi
masyarakat menurun, itu berkaitan juga dengan penurunan perdagangannya,
termasuk ayam pedaging,” ungkap Mukodam.
barang menumpuk, penurunan ini ada kaitannya dari dampak Covid-19, konsumsi
masyarakat menurun, itu berkaitan juga dengan penurunan perdagangannya,
termasuk ayam pedaging,” ungkap Mukodam.
Dirinya mengakui, saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa
hukum ekonomi berjalan, dimana saat stok melimpah, permintaan menurun, berdampak
pada penurunan harga jual sebuah produk. Namun, menurutnya, harga di pasar
masih stabil antara Rp 24 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.
hukum ekonomi berjalan, dimana saat stok melimpah, permintaan menurun, berdampak
pada penurunan harga jual sebuah produk. Namun, menurutnya, harga di pasar
masih stabil antara Rp 24 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.
“Harga ayam di peternak Rp 10 – Rp 12 ribu per kilogram, bobot hidup di
peternak, di pasaran dalam bentuk karkas. Perkembangan terakhir harga masih
berkisar Rp 24rb – 30rb di pasar Bobotsari maupun pasar Purbalingga,” imbuhnya.
peternak, di pasaran dalam bentuk karkas. Perkembangan terakhir harga masih
berkisar Rp 24rb – 30rb di pasar Bobotsari maupun pasar Purbalingga,” imbuhnya.
“Satu sisi lagi, untuk pengiriman ke luar daerah mengalami
penurunan, berlakulah hukum ekonomi, saat stok melimpah namun permintaan
menurun, otomatis harga menurun,” jelas Mukodam.
penurunan, berlakulah hukum ekonomi, saat stok melimpah namun permintaan
menurun, otomatis harga menurun,” jelas Mukodam.
Dirinya berharap bahwa dampak dari pandemi Covid-19 tidak
berkepanjangan, agar tidak terlalu mempengaruhi roda ekonomi masyarakat.
berkepanjangan, agar tidak terlalu mempengaruhi roda ekonomi masyarakat.
“Mudah – mudahan, dampak dari Covid-19 tidak berkepanjangan,
agar tidak berpengaruh pada ekonomi masyarakat,” harapnya.
agar tidak berpengaruh pada ekonomi masyarakat,” harapnya.
Dari pemerintah dari pusat hingga daerah telah berupaaya
untuk menerapkan beberapa program, agar pelaku UMKM tetap survive
(bertahan-red).
untuk menerapkan beberapa program, agar pelaku UMKM tetap survive
(bertahan-red).
“Contohnya penundaan/restrukturisasi kredit UKM, potongan tarif
PLN, jaring pengaman sosial lainnya, untuk meringankan beban masyarakat. Intinya
masyarakat semua harus sehat dulu, agar roda ekonomi tetap jalan,” ungkap
Mukodam memberi semangat untuk seluruh pelaku pertanian dan peternakan di
Kabupaten Purbalingga.
PLN, jaring pengaman sosial lainnya, untuk meringankan beban masyarakat. Intinya
masyarakat semua harus sehat dulu, agar roda ekonomi tetap jalan,” ungkap
Mukodam memberi semangat untuk seluruh pelaku pertanian dan peternakan di
Kabupaten Purbalingga.
“Tidak dipungkiri semua ini (pandemic Covid-19) berdampak,
dan bersama – sama kita hadapi, agar tetap survive dan perlu penyadaran semua
pihak, bahwa semua lini penopang ekonomi juga terdampak,” pinta Mukodam.
dan bersama – sama kita hadapi, agar tetap survive dan perlu penyadaran semua
pihak, bahwa semua lini penopang ekonomi juga terdampak,” pinta Mukodam.
Dirinya tidak lupa memberikan himbauan kepada peternak dan
petani di Kabupaten Purbalingga untuk tetap mematuhi semua kebijakan
pemerintah, tetap disiplin, untuk sosial distancing di rumah, dan penerapan perilaku
PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
petani di Kabupaten Purbalingga untuk tetap mematuhi semua kebijakan
pemerintah, tetap disiplin, untuk sosial distancing di rumah, dan penerapan perilaku
PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
“Bepergian hanya untuk bila ada kepentinggan mendesak, tetap
harus melakukan PHBS, jaga jarak, pakai masker, sering cuci tangan pake sabun,
dan hand sanitizer,” himbaunya.
harus melakukan PHBS, jaga jarak, pakai masker, sering cuci tangan pake sabun,
dan hand sanitizer,” himbaunya.
Mukodam juga mengajak kita semua untuk terus mensyukuri
semua karunia Tuhan Yang Maha Esa.
semua karunia Tuhan Yang Maha Esa.
“Sukur – sukur, tetap selalu bersyukur akan anugerah Allah SWT
untuk bisa berjemur di matahari pagi, tentunya jangan lupa asupan gizi seimbang
untuk badan agar tetap fit/bugar, istirahat cukup. Kita berdoa ini semua segera
berlalu,” pungkasnya. (Iwan Setiawan)
untuk bisa berjemur di matahari pagi, tentunya jangan lupa asupan gizi seimbang
untuk badan agar tetap fit/bugar, istirahat cukup. Kita berdoa ini semua segera
berlalu,” pungkasnya. (Iwan Setiawan)
Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tinggalkan Balasan