Gotong Royong Bersama Melawan Corona Ala Desa Kadirejo
- account_circle Redaksi SG
- calendar_month Ming, 29 Mar 2020
- comment 0 komentar
![]() |
Proses penyemprotan cairan Disinfektan di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. (Foto: Dok. pribadi/Riyadi) |
Ungaran, beritaglobal.net – Perangkat desa, pemuda karang taruna, RT/RW, tokoh masyarakat dan tokoh agama bersama Tim gugus tugas Kecamatan Pabelan, bahu membahu semprotkan cairan disinfektan di wilayah Desa Kadirejo, Minggu (29/03/2020).
Hal ini disampaikan Kepala Desa Kadirejo Riyadi kepada beritaglobal.net sesaat setelah aktivitas penyemprotan selesai.
Saat dikonfirmasi jangkauan wilayah penyemprotan, Riyadi menjelaskan, “Penyemprotan kami mulai dari Balai Desa menuju ke Dusun Gelangan, Gayam, Dampyak, Demangan, Bungas, Wonolelo, Daleman dan terakhir di Dusun Ngablak,” ungkap Riyadi (42), melalui pesan WhatsApp.
Disampaikannya, bahwa ada lebih kurang 27 tempat ibadah dan fasilitas umum, Ponpes serta Pemdes memberi tempat dan sabun untuk cuci tangan.
“Ada 24 RT yang lingkunganya secara door to door (dari pintu ke pintu-red), sudah di lakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu pemdes juga membagikan ribuan masker kepada warga Desa Kadirejo, semuanya kami berikan gratis,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Pemdes Kadirejo akan terus menyemprotkan cairan disinfektan tiap 3 hari sekali, sampai kondisi benar – benar dinyatakan aman dari Covid-19.
Riyadi sebagai salah satu Kades muda inovatif di Kabupaten Semarang juga menyampaikan jika memang kondisinya semakin memburuk, pihaknya akan melakukan pembatasan mandiri di Desa Kadirejo.
“Apabila kondisi semakin darurat Pemdes akan memberlakukan pembatasan diri secara ketat, namun kami berharap pagebluk ini segera teratasi tanpa berkepanjangan,” kata Riyadi.
Selain itu, Pemdes Kadirejo telah menerapkan program ketahanan ekonomi (pangan dan gizi), diantaranya dengan memberikan bantuan sembako bagi warga miskin khusunya mereka yang sudah tidak produktif, yang belum tersentuh oleh PKH maupun BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).
“Kami siapkan program Padat Karya Tunai untuk warga miskin produktif. Sehingga misal terpaksa diberlakukan pembatasan mandiri oleh pemdes maka warga masih dapat bertahan hidup,” jelas Riyadi yang juga telah menggeluti budidaya kambing dan tanaman Indigofera.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat Desa Kadirejo agar seluruh warga Desa Kadirejo mentaati himbauan dari pemerintah serta bahu membahu bergerak untuk “perang” melawan corona dengan cara jaga kebersihan, pantau, awasi dan laporkan setiap ada pendatang baru atau warga yang pulang dari perantauan khususnya dari zona merah.
“Karna yang dilakukan pemerintah baik pusat, daerah maupun pemdes semata mata hanya untuk menyehatkan seluruh warganya,” tandas Riyadi. (Agus Subekti/Red)
- Penulis: Redaksi SG
Saat ini belum ada komentar