Buntut Dugaan Pengeroyokan Yang Melibatkan Anak Kades Berujung Kekeluargaan

Nurun Jamaludin (berbaju batik) selaku kuasa hukum Pandu Nirwana, korban dugaan penganiayaan oleh sejumlah pemuda di Dusun Bendo, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, di ruang tamu Kantor Desa Gedangan. (Foto: dok. istimewa/ASB)

Ungaran, beritaglobal.net – Buntut peristiwa dugaan penganiayaan yang di lakukan oleh segerombolan pemuda terhadap Pandu Nirwana (20) warga Dusun Bendo RT 03 RW 03, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, pada Senin (10/06/2019) dini hari lalu yang mengakibatkan korban mengalami luka memar pada wajah (bibir) dan mata merah bengkak, akhirnya berujung musyawarah kekeluargaan.

Baca juga: Pasca Dikeroyok Oleh Anak Kades, Pandu Keluhkan Pusing dan Mual

Dari pantauan beritaglobal.net yang saat prosesi musyawarah antara kedua belah pihak dilakukan beberapa waktu lalu di Kantor Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang menyebutkan, keduanya sudah saling berdamai dan korban memaafkan terhadap pelaku.

Baca Juga:  Majelis Hakim PN Salatiga Bacakan Putusan Perkara PMH PD BPR Bank Salatiga, Sri Mulyono: 'Semua fakta yang mengarah ke Klien Saya, itu tidak benar'

Adapun saat prosesi perdamaian berlangsung turut dihadiri para pemuda yang diduga melakukan pengeroyokan disertai penganiayaan, Kades Polobogo Dwi Pristiwaningsih, Kadus Dusun Bendo,  Tokoh Masyarakat Gedangan M Syafaradudin, perangkat Desa Gedangan dan Kuasa Hukum Korban Nurun Jamaludin, S.H.I., M.H.I., C.M., SHEL., yang dalam hal ini mendampingi korban.

“Alhamdulillah persoalan ini sudah selesai melalui musyawarah kekeluargaan, dan diharapkan kedepan peristiwa seperti ini tidak kembali terulang. Saya selaku kuasa hukum korban mengucapkan banyak trimakasih kepada pemerintah Desa Gedangan dan para pihak yang telah menfasilitasi sehingga musyawarah kekeluargaan di lampui dengan baik dan lancar,” ungkap Jamal saat ditemui beritaglobal.net seusai acara.

Baca Juga:  Sabtu Ceria Bersama Keluarga Warga Binaan Rutan Salatiga

Jamal menambahkan, maraknya kejadian seperti ini perlu kiranya pemerintah desa membuat progam preventif secara berkesinambungan,  salah satunya dengan penyuluhan kesadaran hukum bagi pemuda agar nantinya para pemuda memahami dampak akan bahaya dari perilaku yang melanggar hukum.

“Jadi kiranya mungkin orang tua ataupun pemerintah untuk lebih memperhatikan anaknya dalam bergaul. Apalagi dalam peristiwa seperti itu, tidak jarang pelaku saat berbuat anarki dalam kondisi dibawah kendali miras. Tentunya itu sangat memprihatinkan. Mari kita secara bersama sama untuk lebih mengedepankan komunikasi yang baik terhadap anak – anak kita. Kan sangat sayang to..Mengingat mereka adalah generasi emas untuk negeri ini,” pungkasnya.

Baca Juga:  \"Swing for the Kids\": Salatiga Bangun Generasi Emas Golf dari Berbagai Kalangan

Seperti di beritakan sebelumnya Pandu babak belur dikeroyok oleh segerombolan pemuda yang diketahui salah satu diantaranya anak kades.  Peristiwa naas itu terjadi di Dusun Bendo, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. (Agus Subekti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!