Gastronomi Festival Cinta Produk Lokal : Visi 2020 Kecamatan Jambu Miliki Produk Kopi Olahan Sendiri
![]() |
Pembukaan Gastronomi Festival Cinta Produk Lokal bertajuk ‘Ayo Bangga Mengkonsumsi Kopi Kita Sendiri, di halaman Kantor Kecamatan Jambu, Sabtu (27/10/2018). (Foto: Dok. Pendim 0714/Salatiga) |
Ungaran, Beritaglobal.net – Pemerintah Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, menggelar acara unik bertajuk ‘Ayo Bangga Mengkonsumsi Kopi Kita Sendiri’, Sabtu (27/10/2018), malam, di halaman Kantor Kecamatan Jambu.
Acara ini bersifat perlombaan yang diikuti oleh 65 dusun dari 78 dusun di bawah wilayah Kecamatan Jambu. Dikatakan oleh kepala seksi (Kasie) Trantib Kecamatan Jambu Fadhilah kepada beritaglobal.net, “Ini adalah event awal yang dirancang oleh pihak kecamatan untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat Jambu, terutama petani kopi. Agar mampu menampilkan produk lokal unggulannya yaitu kopi, untuk dikonsumsi oleh masyarakat Jambu pada khususnya,” kata Kasie Trantib Kecamatan Jambu Fadhilah.
Acara yang dihadiri oleh Bupati Semarang H. Dr. Mundjirin, ES., Sp.OG, Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Forkompinda Kabupaten Semarang, dan beberapa komunitas di wilayah Kabupaten Semarang. Pemerintah Kecamatan Jambu selaku panitia, mengemas acara yang unik ini, digelar apik serta terkemas kompak dan meriah.
Dalam sambutannya, Camat Jambu Edy Sukarno mengatakan bahwa, “Festival Cinta Produk Lokal ini, diharapkan pada tahun 2020 Kecamatan Jambu mampu menghasilkan kopi produk olahannya sendiri dan menenggelamkan kopi pabrikan khususnya di wilayah kecamatan Jambu. Dalam perlombaan antar dusun ini,” kata Camat Jambu Edy Sukarno.
Melanjutkan sambutannya, Edy Sukarno menyampaikan terdapat 3 kriteria penilaian dalam festival yang diperlombakan, “Pertama adalah komitmen masyarakat untuk mengkonsumsi kopi lokal berkelanjutan. Pada kriteria pertama terdapat beberapa variabel penilaian seperti ada tidaknya kesepakatan tertulis warga masyarakat tentang komitmen untuk mengkonsumsi kopi lokal berkelanjutan (dewan juri bisa memberi nilai dengan range 1-10), ada tidaknya rembug warga untuk berkomitmen mengkonsumsi kopi lokal pada saat acara, yaitu Sabtu (27/10/2018) malam, di dusunnya masing-masing, serta pemahaman masyarakat yang hadir pada acara turnamen ngopi bareng dengan dilakukan sampel acak 10 orang warga di tiap – tiap dusun. Kriteria penilaian yang kedua adalah keterlibatan masyarakat dusun dalam kegiatan yang diselenggarakan di dusun masing – masing. Variabel penilainnya meliputi prosentase daftar hadir dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) yang ada di dusun tersebut, keterlibatan ibu rumah tangga dalam kegiatan turnamen ngopi pada malam minggu kemarin, serta keterlibatan remaja dalam kegiatan turnamen ngopi bareng. Adapun kriteria penilaian yang terakhir adalah lomba kreatifitas, dengan variabel penilaian tentang kemasan acara tiap dusun, ada tidaknya atribut dalam memeriahkan acara, ada tidaknya sentuhan dekorasi tempat dalam acara ngopi bareng, ada tidaknya konsep lighting, serta ada tidaknya kesesuaian konsep antara tema mendorong masyarakat untuk bangga mengkonsumsi kopi lokal,” tandas Edy Sukarno.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Semarang H. Dr. Mundjirin, ES., Sp.OG, menyampaikan kepada masyarakat untuk mencintai porduk lokal, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seperti dollar Amerika.
“Cintailah produk lokal demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena hanya dengan cara itulah kita dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Jambu, apalagi ditengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya Dollar Amerika,” kata Mundjirin dalam sambutannya.
Secara terpisah, Ketua tim penilai Jumariyadi menegaskan bahwa “Acara seremonial diadakan serempak di 65 dusun dimulai sekira pukul 20.00 WIB, dengan pembacaan ikrar ‘Ayo Cinta Produk Lokal’, agar produk lokal tidak menjadi penonton di negeri sendiri,” tegas Jumariyadi.
Sementara dari pihak masyarakat, mereka menyambut dengan antusias diadakannya acara ini. Seperti dikatakan oleh Mahfud Fauzi dari poncol Jambu, “Warga poncol Jambu menyambut baik bahkan mendukung sepenuhnya diadakannya acara ini, kami berharap acara ini bisa diadakan secara terus menerus menjadi event tahunan,” kata Mahfud Fauzi.
Begitu pula harapan dari warga Gondoriyo yang disampaikan oleh Siti Khotijah, “Warga Gondoriyo sepenuhnya mendukung diadakannya event yang mengunggulkan produk lokal, yaitu kopi,” kata Siti.
Pemenang Festival
Setelah selesai tim juri melakukan penilaian keluar sebagai pemenang dari event semalam adalah sebagai berikut :
![]() |
Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha, S.H., menyerahkan trophy kepada juara 1 kategori umum dari Dusun Sodong (Foto: Fitri) |
Keluar sebagai Juara Komitmen yaitu sebagai juara pertama hingga juara tiga dan juara harapan satu, berturut – turut adalah Dusun Brongkol, Dusun Poncol, Dusun Bedono, Dusun Kalisari.
![]() |
Kepala Kejaksaan Negeri Semarang menyerahkan trophy juara 2 kategori umum dari Dusun Wawar Lor. ( Foto: Fitri) |
Pemenang Juara Kreatifitas, keluar sebagai juara pertama hingga juara tiga dan juara harapan satu, berturut – turut adalah Dusun Tompok, Dusun Gertas, Dusun Kaligaleh, Dusun Jenganti.
![]() |
Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bambang Kusriyanto menyerahkan trophy juara 3 kategori umum dari Dusun Sirap. (Foto: Fitri) |
Pemenang Juara Kehadiran, keluar sebagai juara pertama hingga juara tiga dan juara harapan satu, berturut – turut adalah Dusun Wonokasihan, Dusun Wawar Kidul, Dusun Guyang Warak, Dusun Jeruk Wangi, dan pemenang kategori Umum adalah Dusun Sodong, Dusun Wawar Lor, Dusun Sirap. (Vitri Prabawani/WYW)
Tinggalkan Balasan