Dari Kartini ke Rinata: Sidoarjo Luncurkan Layanan Edukasi Keluarga dan Kukuhkan Bunda Genre
Laporan: Ninis Indrawati
SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM – Semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini terus menyala di Kabupaten Sidoarjo. Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) menghadirkan dua inovasi strategis yang menyentuh langsung kebutuhan perempuan dan keluarga.
Bertempat di Pendopo Delta Wibawa, peringatan ini dirangkai dengan dua agenda utama, yakni peluncuran Puspaga Rinata dan pengukuhan Bunda Genre Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH., M.Kn., Wakil Bupati Mimik Idayana, serta sejumlah pejabat daerah, tokoh perempuan, dan masyarakat yang antusias.
Puspaga Rinata: Rumah Belajar dan Konsultasi untuk Keluarga
Inovasi pertama yang diresmikan dalam momentum ini adalah Puspaga Rinata (Pusat Pembelajaran Keluarga dan Rumah Informasi Keluarga Kita), sebuah wadah edukatif yang disiapkan untuk memperkuat peran keluarga melalui layanan informasi, konsultasi, hingga edukasi terkait pengasuhan anak, kesehatan mental, ketahanan keluarga, dan kesehatan reproduksi.
Peresmian dilakukan secara simbolis melalui penekanan tombol digital oleh Bupati Subandi bersama para pimpinan daerah. Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa hadirnya Puspaga Rinata bukan sekadar program seremonial, melainkan bentuk konkret dari keseriusan pemerintah dalam menciptakan keluarga yang tangguh dan perempuan yang mandiri.
“Ini bukan hanya fasilitas, tapi wujud nyata komitmen kami terhadap penguatan peran keluarga dan perempuan. Keluarga yang kuat akan melahirkan generasi yang unggul,” tegas Bupati Subandi.
Puspaga Rinata diharapkan menjadi rujukan utama masyarakat dalam mencari solusi atas berbagai persoalan keluarga dengan pendekatan profesional dan ramah.
Bunda Genre: Figur Teladan untuk Generasi Muda
Agenda selanjutnya adalah pengukuhan Bunda Genre (Generasi Berencana) Kabupaten Sidoarjo, yang menjadi ikon perempuan inspiratif dalam mendampingi generasi muda menuju kehidupan yang sehat dan bebas risiko.
Kepala Dinas P3AKB, Heni Kristiani menjelaskan bahwa sosok Bunda Genre bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga motor penggerak perubahan di tengah masyarakat.
“Bunda Genre adalah perempuan yang mampu menjadi pendamping sekaligus motivator bagi remaja dan keluarga. Kehadirannya penting untuk menekan angka pernikahan dini, seks bebas, dan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda,” ujar Heni.
Dengan semangat tersebut, Bunda Genre diharapkan dapat bekerja sama dengan instansi pendidikan, komunitas remaja, hingga keluarga untuk membentuk generasi Sidoarjo yang cerdas, sehat, dan berdaya.
Melanjutkan Api Kartini di Era Modern
Dalam pidato penutupnya, Bupati Subandi menegaskan bahwa Hari Kartini tidak hanya dimaknai sebagai penghormatan sejarah, tetapi juga sebagai panggilan untuk melanjutkan perjuangan Kartini dalam konteks masa kini.
“Perempuan bukan hanya pelengkap, tetapi penggerak. Kartini modern adalah mereka yang berani bermimpi, belajar, dan berkarya. Peringatan ini harus jadi energi untuk membangun masyarakat yang setara dan inklusif,” ujar Bupati.
Peringatan ini ditutup secara meriah dengan pemotongan tumpeng dan pemberian penghargaan kepada tamu undangan yang mengenakan busana bernuansa Kartini paling menarik. Atmosfer budaya dan semangat emansipasi terasa kental sepanjang acara.
Dengan lahirnya Puspaga Rinata dan pengukuhan Bunda Genre, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo membuktikan bahwa semangat Kartini masih relevan dan terus dikobarkan dalam kebijakan nyata yang menyentuh akar keluarga dan perempuan—tonggak utama pembangunan bangsa. (*)
Tinggalkan Balasan