Varian Baru Covid-19 MB.1.1 Terdeteksi di Jatim, Emil Dardak: Tetap Waspada, Jangan Panik
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengonfirmasi keberadaan varian baru Covid-19 MB.1.1 di wilayahnya. Meskipun kasus yang terdeteksi sangat terbatas dan tingkat fatalitas rendah, Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meminta masyarakat untuk tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
Varian MB.1.1 saat ini diketahui menjadi salah satu varian dominan di Indonesia dan telah menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara Asia, termasuk Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Kendati demikian, varian ini diketahui memiliki gejala yang cenderung ringan dan tidak memicu lonjakan angka kematian secara signifikan.
“Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap waspada. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga daya tahan tubuh, serta penggunaan masker saat sakit harus kembali digalakkan,” ujar Emil usai menerima laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, pada Kamis (5/6/2025).
Kasus Masih Terkendali
Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur, sepanjang tahun 2025 hanya terdapat dua kasus Covid-19 yang tercatat, masing-masing pada bulan Januari dan Mei. Keduanya telah dinyatakan sembuh tanpa komplikasi serius.
“Dari minggu ke-19 ke minggu ke-20, angka kasus nasional bahkan turun dari 28 menjadi hanya 3. Ini menunjukkan bahwa situasi masih terkendali, tapi bukan berarti kita boleh abai,” kata Emil menegaskan.
Ia menambahkan bahwa masyarakat harus ekstra hati-hati di lokasi-lokasi yang rawan penularan seperti tempat keramaian, serta tetap memberikan perhatian khusus terhadap kelompok rentan seperti lansia dan individu dengan penyakit penyerta.
Langkah Preventif Diperkuat
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur memastikan bahwa upaya pencegahan dan pemantauan terus ditingkatkan. Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Erwin Astha, menyampaikan bahwa pemantauan dilakukan secara rutin melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), serta surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI).
Selain itu, pihaknya juga telah menyebarluaskan Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan serta instruksi Plt. Gubernur sebagai panduan langkah antisipatif di seluruh kabupaten dan kota.
“Kami juga mendorong faskes untuk aktif melaporkan temuan gejala flu berat serta memperkuat komunikasi risiko kepada masyarakat,” ujar Erwin.
Kenali Gejala, Cegah Penularan
Emil Dardak mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala umum Covid-19 yang masih bisa muncul, seperti demam, kelelahan, batuk kering, pilek, sakit tenggorokan, hingga kehilangan kemampuan penciuman.
“Bila mengalami gejala tersebut, terutama jika memiliki riwayat kontak erat, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat,” imbau Emil.
Penularan virus, meski varian baru ini tergolong ringan, tetap bisa terjadi melalui droplet dari mulut dan hidung penderita, serta kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi. Oleh karena itu, disiplin menjaga kebersihan, seperti rajin mencuci tangan dan menggunakan masker saat sakit, menjadi langkah sederhana yang tetap efektif.
Tetap Siaga, Tetap Tenang
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa meskipun situasi relatif aman, kesiapsiagaan tetap diperlukan. Dengan menjaga pola hidup sehat, melengkapi vaksinasi, dan mengikuti anjuran resmi dari otoritas kesehatan, masyarakat dapat tetap produktif tanpa mengorbankan keselamatan.
“Covid-19 mungkin tak seagresif sebelumnya, tapi kedisiplinan kita tetap menjadi tembok pertahanan pertama,” pungkas Emil. (*)
Tinggalkan Balasan