Operasi Senyap ke Nusakambangan: Brimob Polda Sumut Kawal 100 Napi Berisiko Tinggi Lintas Pulau

MEDAN | SUARAGLOBAL.COM — Sebanyak 100 narapidana berisiko tinggi dari berbagai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di wilayah Sumatera Utara resmi dipindahkan ke Lapas Super Maximum Security di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah. Pemindahan ini dilakukan dengan pengamanan super ketat oleh Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumatera Utara, sebagai bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat sistem pemasyarakatan nasional, (15/06/25).

Pengawalan langsung dipimpin oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sumut, Kombes Pol. Rantau Isnur Eka, S.I.K., M.M., M.H., M.Han, yang didampingi oleh Komandan Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sumut, Kompol Mukhtar I. Kadoli, S.I.K., M.H. Dalam operasi ini, Brimob bekerja sama dengan pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Kementerian Imigrasi, serta aparat pengamanan dari instansi terkait lainnya.

Baca Juga:  Gempur Sarang Sabu di Tapian Dolok: Satresnarkoba Simalungun Bekuk Dua Pengedar dan Sita 66,78 Gram Narkoba

Adapun narapidana yang dipindahkan tergolong dalam kategori high-risk, dengan latar belakang kasus berat dan kompleks, mulai dari terorisme, narkotika jaringan internasional, hingga kejahatan terorganisir lintas negara. Upaya pemindahan ini bukan hanya sekadar langkah administratif, melainkan strategi keamanan nasional untuk mencegah potensi pengaruh atau ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh para napi tersebut jika tetap berada di lapas-lapas daerah.

“Kami siap memberikan dukungan penuh demi suksesnya pemindahan narapidana berisiko tinggi ini. Tugas kami adalah memastikan kegiatan berjalan aman, tertib, dan tanpa gangguan. Ini adalah bagian dari komitmen Brimob dalam menjaga stabilitas keamanan, khususnya dalam bidang pemasyarakatan,” tegas Kombes Pol. Rantau Isnur Eka saat memberikan keterangan usai proses keberangkatan.

Baca Juga:  Hari Pertama menjabat Bupati Simalungun setelah Cuti Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga menerima Penghargaan Paritrana Award Tahun 2024

Dalam pelaksanaannya, proses pemindahan dilakukan dengan protokol keamanan berlapis dan secara bertahap, menggunakan moda transportasi darat dan laut yang telah disterilkan sebelumnya. Para napi dikawal secara ketat menggunakan kendaraan khusus, sementara tim sniper, unit K9 (anjing pelacak), hingga tim anti-anarkis turut dikerahkan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan dalam perjalanan.

Pihak Kemenkumham menyatakan bahwa pemindahan ke Nusakambangan ini merupakan bagian dari kebijakan pemusatan narapidana high-risk agar lebih terkendali dan tidak memiliki ruang untuk melanjutkan jejaring kriminalnya dari balik jeruji.

Baca Juga:  Anggota DPRD Kabupaten Buru, Mihel Batuwael Ucapkan selamat HUT Bhayangkara ke-79 : Polri Selalu Dicintai Masyarakat dan Rawat Kepercayaan Publik

Kegiatan ini juga menunjukkan soliditas antara Polri dan lembaga pemerintah lainnya dalam menjaga keamanan nasional secara menyeluruh. Ke depan, langkah serupa akan terus dilakukan secara terencana terhadap napi-napi yang dianggap memiliki potensi mengganggu keamanan dan stabilitas sosial.

“Operasi ini bukan hanya soal pemindahan napi, tapi tentang menciptakan ketenangan dan rasa aman bagi masyarakat,” pungkas Kompol Mukhtar I. Kadoli.

Dengan keberhasilan pemindahan ini, Sumatera Utara mencatatkan peran strategis dalam penegakan hukum dan penguatan sistem keamanan nasional, sekaligus memperlihatkan kemampuan taktis Brimob dalam menangani operasi sensitif lintas daerah dan pulau. (Hadi P)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!