COVID-19 Masih Mengintai: DPRD Jatim Ingatkan Surabaya Jangan Lengah Pasca Pandemi
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Kembali mencuatnya puluhan kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya menjadi sorotan serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Dr. H. Rasiyo, meminta masyarakat agar tidak terbawa euforia pasca pandemi dan tetap disiplin menjaga kesehatan diri serta lingkungan.
Pernyataan Rasiyo disampaikan menanggapi laporan terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya yang mencatat sebanyak 27 kasus COVID-19 terkonfirmasi dalam minggu ke-25 tahun 2025. Meski tidak ditemukan kasus kematian dan mayoritas pasien hanya mengalami gejala ringan serta menjalani rawat jalan, DPRD tetap menilai situasi ini sebagai sinyal peringatan yang tak boleh diabaikan.
“Kami minta warga Surabaya jangan anggap remeh. COVID-19 belum usai. Mari bersama-sama disiplin kembali dengan memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, terutama di ruang publik,” ujar Rasiyo kepada wartawan, Senin (23/6/2025).
Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim tersebut menekankan bahwa kedisiplinan masyarakat adalah kunci dalam mencegah potensi gelombang baru penyebaran virus. Ia juga menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan mengadopsi gaya hidup sehat, mulai dari berolahraga secara rutin hingga mengonsumsi makanan bergizi.
“Gunakan masker jika merasa tidak enak badan. Ini tanggung jawab kita bersama untuk saling melindungi,” tegas politisi dari Partai Demokrat tersebut.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menuturkan bahwa lonjakan kasus tersebut bukan disebabkan oleh varian baru COVID-19 dan tidak terkait dengan riwayat perjalanan ke luar negeri.
“Penularan diduga kuat terjadi di fasilitas umum dengan intensitas mobilitas tinggi seperti pasar, tempat ibadah, dan pusat perbelanjaan. Satu pasien dirawat intensif, sementara lainnya menjalani isolasi mandiri dengan kondisi stabil,” jelas Nanik dalam keterangannya.
Menanggapi hal tersebut, DPRD Jawa Timur menyatakan dukungannya terhadap langkah Dinas Kesehatan Surabaya dalam meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat. Komisi E juga mendorong adanya kampanye aktif tentang pentingnya protokol kesehatan di lingkungan sekolah, kantor, dan area publik lainnya.
“Jangan tunggu angka melonjak baru bertindak. Kedisiplinan hari ini menentukan situasi besok,” pungkas Rasiyo.
Meski status darurat pandemi secara nasional telah dicabut, para ahli kesehatan menilai COVID-19 masih berpotensi hadir dalam bentuk transmisi lokal, terutama ketika kewaspadaan mulai menurun. Surabaya diharapkan tetap menjadi contoh kota besar yang sigap, adaptif, dan tidak cepat lengah dalam menghadapi dinamika kesehatan masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan