Internet Gratis hingga ke Pelosok: Pemprov Jateng Targetkan 505 Desa Blank Spot Terkoneksi Internet Gratis hingga 2029

Laporan: Tedy M

SUKOHARJO | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi digital secara merata, tak hanya di kota tetapi hingga ke pelosok desa. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemprov Jateng meluncurkan program Internet Desa yang menyasar wilayah-wilayah blank spot atau belum terjangkau jaringan internet.

Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Diskominfo Jateng, Dikki Rulli Perkasa, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari visi Gubernur Ahmad Luthfi dalam membangun Jawa Tengah dari desa, sekaligus memperkuat inklusi digital di masyarakat.

“Program internet desa adalah bagian dari komitmen Pak Gubernur dalam membangun Jawa Tengah melalui penguatan infrastruktur desa, khususnya dari sisi konektivitas digital,” ujar Dikki saat kegiatan Monitoring dan Evaluasi Layanan Internet di Area Publik, yang digelar di Terminal Sukoharjo, Jumat (11/7/2025).

Baca Juga:  Balita yang Terseret Arus di Wiyung Akhirnya Ditemukan Setelah 4 Hari Pencarian

Menurut Dikki, hingga tahun 2022, tercatat masih terdapat 997 titik blank spot di seluruh wilayah Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 492 desa telah berhasil dijangkau layanan internet gratis hingga 2025. Masih tersisa 505 titik yang menjadi fokus intervensi hingga 2029 mendatang.

“Untuk tahun 2025 saja, kita targetkan pembangunan internet di 170 desa blank spot. Saat ini sebagian sudah selesai terpasang, dan masih ada 91 desa lagi yang sedang diproses untuk diberikan akses internet,” terangnya.

Baca Juga:  HMAS Adelaide Sandar di Banyuwangi: Persiapan Latihan Puncak Keris Woomera 2024 dengan 1300 Pasukan Gabungan

Lebih lanjut, Dikki merinci bahwa dari 170 titik pembangunan internet di 2025, terdapat 70 desa blank spot, 50 desa wisata, dan 50 desa dengan kemiskinan ekstrem yang juga menjadi desa dampingan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Ia menegaskan bahwa internet saat ini telah menjadi kebutuhan primer masyarakat. Oleh karena itu, program Internet Desa diarahkan bukan hanya sebagai layanan informasi, namun juga sebagai support system untuk mendorong kegiatan produktif masyarakat desa, termasuk sektor ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik berbasis digital.

“Pembangunan internet desa ini sebenarnya untuk memastikan bahwa transformasi digital benar-benar menyentuh masyarakat akar rumput. Dari desa inilah ekonomi bisa tumbuh jika infrastrukturnya siap, salah satunya adalah internet,” tambah Dikki.

Baca Juga:  Sinergi TNI-Polri Jaga Libur Panjang, Patroli Gabungan Sasar Bangkalan hingga Suramadu

Tak hanya berdiri sendiri, program ini juga akan diintegrasikan dengan program prioritas Gubernur Ahmad Luthfi lainnya, seperti Kartu Zilenial dan Kecamatan Berdaya, guna memperkuat pemberdayaan ekonomi serta peningkatan literasi digital masyarakat di level kecamatan dan desa.

“Harapannya, seluruh desa yang masih blank spot dapat segera terkoneksi. Dengan demikian, kita bisa menciptakan ekosistem digital yang lebih merata dan berkelanjutan di Jawa Tengah,” pungkasnya.

Dengan langkah strategis ini, Pemprov Jateng berharap ke depan tidak ada lagi desa yang terisolasi secara digital, sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati manfaat teknologi dalam kehidupan sehari-hari. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!