Turun Tajam! Operasi Patuh Semeru 2025 Sukses Tekan Kecelakaan di Jatim hingga 39 Persen

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mencatat keberhasilan besar dalam pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Juli 2025. Salah satu capaian paling menonjol adalah turunnya angka kecelakaan lalu lintas hingga 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam keterangan pers yang disampaikan di Mapolda Jatim pada Jumat (1/8/2025), Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menyatakan bahwa operasi ini berhasil menindak sebanyak 480.995 pelanggaran lalu lintas, mengalami peningkatan 25 persen dari capaian tahun lalu.

Meski jumlah pelanggaran meningkat, kabar menggembirakan datang dari sisi keselamatan. Jumlah kecelakaan tercatat menurun drastis dari 662 kasus menjadi 397 kasus, yang berarti penurunan sebesar 39 persen. Ini menjadi indikator kuat bahwa pendekatan edukatif dan penegakan hukum yang dilakukan kepolisian berperan signifikan dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas.

Baca Juga:  Modus Ranjau Narkoba di Surabaya Terbongkar: Kurir Ditangkap, 117 Gram Sabu Diamankan

“Tren positif ini membuktikan bahwa edukasi, pencegahan, dan penegakan hukum yang konsisten mampu menekan angka kecelakaan. Masyarakat juga mulai menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan di jalan raya,” ujar Kombes Pol Jules.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, memaparkan rincian penindakan selama operasi berlangsung. Dari total penindakan, terdapat:

17.149 tilang melalui ETLE statis, 25.483 tilang melalui ETLE mobile, 83.763 tilang manual, dan 354.600 teguran kepada pelanggar lalu lintas ringan.

Baca Juga:  Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Jembatan Suramadu, Korban Meninggal di Tempat

Adapun jenis pelanggaran tertinggi masih didominasi oleh pengendara sepeda motor. Sebanyak 56.797 pelanggaran tercatat karena tidak memakai helm Standar Nasional Indonesia (SNI), diikuti oleh 16.840 pelanggaran akibat pengendara di bawah umur.

Sementara itu, pelanggaran pengemudi mobil paling banyak adalah tidak menggunakan sabuk pengaman (10.119 kasus), serta menggunakan ponsel saat mengemudi (622 kasus).

Namun, Operasi Patuh Semeru 2025 tak hanya mengedepankan penindakan. Pendekatan preemtif dan preventif juga digencarkan sebagai bagian dari strategi menyeluruh.

Selama operasi, Polisi melakukan:

13.487 kegiatan penyuluhan langsung,

105.585 penerangan hukum melalui berbagai media,

Baca Juga:  Polri Bongkar Sindikat Judi Online Rp530 Miliar: Modus Canggih dan Jejak Pencucian Uang Terungkap

dan penyebaran 133.984 materi kampanye keselamatan, seperti spanduk, leaflet, stiker, dan billboard.

Kombes Pol Iwan Saktiadi menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar ajang razia, melainkan langkah sistematis untuk menciptakan peradaban lalu lintas yang lebih tertib dan berkelanjutan.

“Angka kecelakaan yang turun hingga 39% adalah bukti bahwa langkah ini efektif dan perlu dilanjutkan. Sinergi antara petugas dan masyarakat sangat penting dalam membangun budaya lalu lintas yang aman,” ujarnya.

Dengan keberhasilan tersebut, Polda Jawa Timur berharap kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas tak berhenti di masa operasi saja, tetapi terus berlanjut dalam praktik sehari-hari di jalan raya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!