Salatiga Jadi Contoh Nasional, Pasien TBC Resisten Obat Terima Sertifikat Sembuh di RSPAW

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Upaya Kota Salatiga dalam mengentaskan penyakit Tuberkulosis (TBC) mendapat apresiasi langsung dari Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Penghargaan itu disampaikan dalam acara penyerahan sertifikat sembuh bagi pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TBC-RO) yang digelar di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga, Sabtu (13/09/2025).

Menkes menegaskan, TBC merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan, bahkan jumlah korban meninggal akibat TBC lebih tinggi dibanding Covid-19. Ia menyebut keberhasilan Kota Salatiga dalam menemukan dan menangani kasus TBC menjadi contoh baik bagi daerah lain.

Baca Juga:  Penemuan Mayat di Lantai Dua: Warga Surabaya Dikejutkan dengan Kematian Sa’i, Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam

“Tuberkulosis itu penyakit yang sangat mematikan, bahkan korbannya lebih banyak dari Covid-19. Saya berterima kasih kepada Wali Kota, karena Salatiga termasuk yang bagus dalam hal penemuan penyakit TBC dan cara penanganannya,” ungkap Budi Gunadi Sadikin.

Turut hadir dalam kesempatan itu Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp. OG, yang menyatakan dukungan penuh terhadap program nasional eliminasi TBC. Kehadiran Wali Kota sekaligus mempertegas komitmen pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan fasilitas kesehatan dalam menghadapi penyakit menular yang menjadi perhatian global ini.

Baca Juga:  Kuningisasi, Moda Angkutan Umum Karangjati - Pringapus dan Angkutan Sekolah Gratis

Direktur RSPAW, dr. Tarsisius Glory, memanfaatkan momentum tersebut untuk memaparkan arah pengembangan rumah sakit yang dipimpinnya. Dengan kapasitas 200 tempat tidur dan dukungan 34 dokter spesialis, RSPAW menetapkan tiga target utama.

1. Mencapai standar layanan kesehatan setingkat Asia.

2. Menjadi rumah sakit pengampu layanan respirasi dan paru bagi wilayah lain.

3. Mengembangkan diri sebagai rumah sakit pendidikan terkemuka, berafiliasi dengan UNS dan UNDIP untuk program spesialis paru, radiologi, dan patologi klinik.

Baca Juga:  Viral! Mahasiswa di Mojosongo Jadi Korban Pengeroyokan, Polres Boyolali Menggelar konferensi Pers dan Tangkap Empat Pelaku

“RSPAW bukan hanya rumah sakit paru, tetapi juga pusat pengembangan layanan kesehatan dan pendidikan kedokteran. Kami ingin menjadikan RSPAW rujukan nasional sekaligus regional,” ujar Tarsisius.

Acara ini juga dihadiri oleh jajaran pimpinan tinggi Kementerian Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, para direktur rumah sakit, hingga jajaran direksi RSPAW. Penyerahan sertifikat sembuh TBC-RO ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan pasien melawan penyakit, tetapi juga bukti nyata bahwa Salatiga bersama RSPAW berdiri di garda terdepan dalam penanganan penyakit pernapasan di Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!