Aksi Pencurian di Rumah Ibadah Terekam CCTV: Polisi Berhasil Ringkus Pencuri Pompa Air 6 TKP Sekaligus
Laporan: Ninis Indrawati
KOTA PASURUAN | SUARAGLOBAL.COM – Tak ada ruang lagi bagi pelaku kejahatan untuk bersembunyi di Kota Pasuruan. Program “10.000 CCTV untuk Kota Pasuruan Aman” kembali membuktikan tajinya. Kali ini, kamera pengintai yang terpasang di Musholla As-Siddiq, Jalan KH. Samanhudi, Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo, menjadi saksi bisu tertangkapnya seorang pencuri pompa air yang sudah beraksi di enam tempat berbeda.
Terekam Jelas, Aksi di Siang Bolong
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 27 September 2025 sekitar pukul 12.48 WIB.
Siang itu, seorang pria dengan motor bebek hitam berhenti di depan musholla. Gerak-geriknya tampak mencurigakan. Dengan wajah tertutup kain lusuh, ia masuk ke area belakang dan dengan tenang mencabut pompa air sebelum melenggang pergi seolah tanpa dosa.
Kejadian itu baru diketahui pengurus musholla menjelang salat Maghrib. “Pas mau wudu, airnya nggak nyala. Begitu dicek, pompanya sudah nggak ada,” tutur salah satu takmir yang masih heran atas kejadian itu.
Namun keberadaan kamera pengawas yang baru terpasang beberapa bulan lalu menjadi titik terang. Rekaman CCTV memperlihatkan jelas aksi sang pelaku meski wajahnya tersamarkan, motor dan ciri khas tubuhnya menjadi kunci pengungkapan.
Satu Rekaman, Enam TKP Terbongkar
Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Purworejo Polres Pasuruan Kota langsung bergerak cepat.
Hasil penyelidikan mengarah pada sosok NC (50), warga Desa Ngabar, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, yang ternyata bukan orang baru dalam dunia gelap pencurian perlengkapan ibadah.
“Setelah kami lakukan penelusuran dan pemeriksaan, pelaku mengaku sudah melakukan pencurian pompa air di enam lokasi berbeda, semuanya di masjid dan musholla,” ungkap Kapolsek Purworejo Kompol Muljono, Selasa (14/10/25).
Pelaku akhirnya dibekuk tanpa perlawanan di rumahnya. Polisi turut mengamankan 1 unit pompa air merek Shimizu, 1 motor bebek hitam tanpa surat, serta sejumlah alat congkel yang biasa dipakai dalam aksinya.
“Sudah kami tahan dan statusnya tersangka. Semua barang bukti sudah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut,” tegas Kompol Muljono.
Kapolres: “CCTV Kini Jadi Mata Ketiga Polisi”
Dalam keterangan terpisah, Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara membenarkan keberhasilan jajarannya dalam mengungkap kasus ini berkat peran vital kamera pengawas.
“Benar, kasus sudah kami tangani dan terungkap berkat bantuan CCTV. Tanpa rekaman itu, pelaku mungkin masih bebas berkeliaran,” ujar AKBP Davis.
Ia menambahkan, program 10.000 CCTV yang digagas Polres Pasuruan Kota merupakan bagian dari strategi pengawasan digital untuk memperkuat rasa aman warga.
“CCTV menjadi alat bantu utama kami dalam mengidentifikasi dan melacak pelaku tindak kejahatan. Teknologi ini efektif mempercepat proses penyelidikan,” terang Kapolres.
Dari Musholla ke Jeruji Besi
Kini NC hanya bisa tertunduk di ruang tahanan. Ia mengaku menyesal, tapi penyesalan itu datang terlambat. Setiap rekaman CCTV telah berbicara lantang, memperlihatkan detik demi detik aksi pencurian yang ia lakukan dengan santai di rumah ibadah.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku kriminal di Kota Pasuruan:
“Jangan pernah berpikir bisa lolos. Di kota ini, bahkan saat Anda merasa sendirian, ada 10.000 mata yang mengawasi,” ujar salah satu penyidik dengan nada tegas.
Teknologi Jadi Senjata Baru Polisi
Program “10.000 CCTV Kota Pasuruan Aman” yang digagas sejak awal tahun terbukti ampuh.
Dalam enam bulan terakhir, sistem pengawasan digital ini telah membantu mengungkap lebih dari 20 kasus kriminal, mulai dari pencurian kendaraan, penganiayaan, hingga kasus tabrak lari.
“Melalui pemasangan CCTV di titik-titik strategis seperti fasilitas publik dan tempat ibadah, kami berupaya menciptakan rasa aman bagi seluruh warga,” pungkas AKBP Davis Busin Siswara. (*)
Tinggalkan Balasan