Bakal Ada Persaingan Ketat Pada Pilkada Salatiga 2024, Luqman Hakim Muncul sebagai Kandidat Unggulan dari PKB

Laporan: W Widodo 

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Pasca pemilihan umum legislatif pada 14 Februari lalu, persaingan politik di Kota Salatiga semakin memanas dengan persiapan untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dijadwalkan pada bulan November 2024.

Sejumlah nama calon wali kota mulai mencuat, termasuk mantan Wakil Wali Kota Salatiga dua periode Muh Haris, mantan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi, istri wali kota dua periode Titik Kirnaningsih Yuliyanto, Hartoko Budiono, dan Pudjo. Namun, yang menarik perhatian adalah Luqman Hakim, atau yang lebih dikenal sebagai Luqman Jambe, yang diusung oleh DPC PKB Salatiga.

Luqman Hakim, seorang politisi senior PKB Salatiga yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI, mendapat dukungan penuh dari DPC PKB Salatiga untuk maju sebagai calon wali kota dalam Pilkada mendatang. Ketua DPC PKB Salatiga, Saiful Mashud, menyatakan bahwa pihaknya siap mengusung Luqman Hakim sebagai calon wali kota dan memiliki target kemenangan dalam Pilkada.

“Saat ini, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi ke masyarakat,” ujar Saiful Mashud kepada wartawan pada Kamis (14/3/2024).

DPC PKB Salatiga telah menunjukkan keseriusannya dengan memasang puluhan baliho dan spanduk bertuliskan “Luqman Hakim Calon Wali Kota Salatiga 2024-2029” yang tersebar di berbagai lokasi.

Dalam hasil rekapitulasi perhitungan suara di tingkat kota, PKB Salatiga berhasil meraih lima kursi di DPRD Salatiga, naik satu kursi dari pemilu sebelumnya. Dengan jumlah kursi tersebut, PKB dapat mengusung calonnya sendiri dalam Pilkada.

Selain PKB, PDIP juga memiliki cukup kursi untuk mengusung calonnya sendiri dengan meraih delapan kursi di DPRD Salatiga. Sementara itu, partai lain seperti Gerindra (4 kursi), PKS (4 kursi), Demokrat (3 kursi), dan Nasdem (1 kursi) harus berkoalisi untuk dapat mengusung calonnya.

Tak hanya calon wali kota, beberapa nama calon wakil wali kota juga mulai mencuat, seperti Henry Wicaksono, Dandan Febri Herdiana, Diah Sunarsasi, M. Fathruhman, Agus Warsito, dan Sri Wahyuni. (*)