Balita Hilang Terseret Arus di Sungai Belik: Tim SAR Intensifkan Pencarian Hari Ketiga
Laporan: Aris
BANTUL | SUARAGLOBAL.COM – Memasuki hari ketiga, Senin (16/12/2024), upaya pencarian terhadap balita berinisial ANS (4) yang hilang terseret arus di Sungai Belik, Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Pencarian melibatkan empat Search and Rescue Unit (SRU) dengan berbagai metode, yakni penyisiran darat, air, serta pemantauan udara menggunakan drone.
Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto, menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil. “SRU pertama menyusuri Dam Sindet hingga Dam Demi. SRU kedua bergerak dari Dam Demi ke Dam Tegal. SRU ketiga fokus membersihkan strainer dari lokasi kejadian hingga Dam Blawong sejauh 500 meter. Sementara itu, SRU keempat memanfaatkan drone untuk pencarian di jalur udara dan air dari Dam Demi hingga Dam Tegal,” ungkapnya.
Tragedi ini bermula pada Sabtu (14/12/2024) ketika ANS diduga bermain di sekitar halaman pondok pesantren yang berdekatan dengan Sungai Belik. Ketika korban tak ditemukan hingga beberapa waktu, keluarga akhirnya memeriksa rekaman CCTV pondok pesantren.
“Berdasarkan CCTV, korban terlihat bermain di pinggir sungai sekitar pukul 10.10 WIB. Saat itu, korban terpeleset dan jatuh ke sungai. Arus yang deras langsung membawa korban,” jelas Pipit.
Proses pencarian menghadapi berbagai kendala, terutama kondisi medan yang sulit dan derasnya arus sungai. Meski begitu, tim SAR gabungan terus bekerja maksimal untuk menemukan korban.
“Kami tetap mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada. Medan cukup menantang, namun kami berupaya agar korban segera ditemukan,” tambah Pipit.
Upaya pencarian hari ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas Yogyakarta, relawan lokal, aparat desa, serta warga setempat. Dengan kondisi cuaca yang cukup mendukung, tim SAR berharap mendapatkan titik terang dalam waktu dekat.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan di sekitar wilayah berisiko seperti aliran sungai, terutama bagi anak-anak. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lingkungan sekitar. (*)
Tinggalkan Balasan