Bela Negara Lewat Keterampilan: UNESA Latih Warga Binaan Rutan Perempuan Surabaya dengan Tata Rias dan Rajutan

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus memperkuat peran strategisnya dalam pembangunan karakter dan kemandirian masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Salah satu langkah konkret diwujudkan dalam bentuk pelatihan keterampilan tata rias dan rajutan bagi warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Perempuan Surabaya, Kamis (3/7/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 40 warga binaan yang tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang digelar di Aula Malahayati Rutan Perempuan Surabaya. Tak sekadar pelatihan teknis, program ini mengusung semangat bela negara melalui pemberdayaan ekonomi, menanamkan nilai-nilai kemandirian dan kontribusi positif kepada bangsa setelah bebas nanti.

Ketua Tim PKM Bela Negara UNESA, Dr. Suci Megawati, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan berkelanjutan yang didesain untuk menciptakan bekal keterampilan bernilai ekonomi tinggi bagi warga binaan.

Baca Juga:  Tangis Haru di Mapolres: Tiga Korban Curanmor Pelabuhan Tanjungperak Pulang Bawa Kendaraan

“Melalui program ini, kami ingin memastikan warga binaan memiliki modal keterampilan yang bisa menjadi jalan mereka untuk mandiri secara ekonomi. Ini adalah wujud nyata bela negara melalui penguatan ekonomi kerakyatan,” tutur Dr. Suci.

Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali dengan teknik dasar hingga lanjutan dalam tata rias, meliputi perawatan wajah, makeup harian, hingga rias pengantin. Selain itu, warga binaan juga mendapatkan pelatihan intensif kerajinan rajutan, yang mencakup teknik merajut benang menjadi produk fungsional dan estetik seperti tas, dompet, syal, dan aksesori lainnya.

Baca Juga:  Pelepasan Kontingen Jawa Timur ke PON XXI: 884 Atlet Siap Rebut Medali dengan Semangat Juang Tinggi, Pj Gubenur dan Kapolda Dukung Penuh

Seluruh kegiatan didampingi oleh tim instruktur profesional dan berpengalaman, yang memberikan pendekatan personal agar peserta mampu memahami dan mempraktikkan keterampilan tersebut secara mandiri.

Sebelum pelatihan dimulai, dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UNESA dan Rutan Perempuan Surabaya. Kerja sama ini menjadi tonggak awal sinergi dalam penguatan kapasitas warga binaan yang bersifat jangka panjang.

“Melalui PKS ini, UNESA tidak hanya memberikan pelatihan sekali selesai, tetapi juga berkomitmen untuk pendampingan jangka panjang. Ini adalah bentuk nyata bela negara, yakni membantu warga binaan agar mandiri secara ekonomi dan mampu berkontribusi positif saat kembali ke masyarakat,” tambah Dr. Suci.

Kepala Rutan Perempuan Surabaya, Yuyun Nurliana, mengapresiasi inisiatif dan kepedulian UNESA terhadap pembinaan warga binaan. Menurutnya, pelatihan ini merupakan salah satu metode yang efektif dalam mempersiapkan para warga binaan untuk reintegrasi sosial yang lebih baik.

Baca Juga:  Perkuat Perlindungan Anak, LPAI Temanggung Gandeng Wabup Nadia Muna untuk Bersinergi Wujudkan Program Pemerintah

“Keterampilan yang diberikan ini diharapkan menjadi bekal berharga bagi warga binaan untuk menjalani hidup yang lebih baik ke depan, serta mencegah mereka kembali terjerumus ke dalam kesalahan yang sama,” ujar Yuyun.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangkitkan semangat percaya diri dan harapan baru bagi para warga binaan. UNESA berharap, dengan program-program semacam ini, mereka dapat bangkit, mandiri, dan produktif, menjelma menjadi pribadi yang lebih siap berkontribusi untuk bangsa dan negara. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!