Bersatu Pulihkan Sekolah: Aksi TNI-Polri dan Warga Bersihkan SD Pascabanjir di Tuban
Laporan: Ninis Indrawati
TUBAN | SUARAGLOBAL.COM – Pascasurutnya banjir yang sempat melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, sinergi antara aparat TNI, Polri, dan masyarakat terlihat nyata melalui kegiatan kerja bakti membersihkan sisa material banjir pada Sabtu (24/05/2025). Fokus utama kegiatan ini adalah dua Sekolah Dasar yang terdampak cukup parah, yaitu SDN Kanorejo 1 dan SDN Tambakrejo.
Luapan Sungai Bengawan Solo yang terjadi beberapa hari sebelumnya menyebabkan halaman dan fasilitas sekolah tertutup lumpur tebal. Kondisi tersebut membuat kegiatan belajar mengajar terhenti sementara. Untuk itu, kegiatan pembersihan ini menjadi langkah awal yang krusial dalam upaya pemulihan fasilitas pendidikan.
Kerja bakti tersebut melibatkan personel dari Polsek Rengel, anggota TNI dari Koramil setempat, guru-guru, serta warga desa sekitar. Mereka bahu-membahu membersihkan lumpur, menyapu halaman, dan memperbaiki area sekolah yang rusak akibat banjir. Suasana penuh semangat dan kekompakan terlihat jelas dalam aksi gotong royong ini.
Kapolsek Rengel, AKP Nuril Huda, S.H., yang hadir langsung di lokasi, mewakili Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale, S.I.K., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya dalam mempercepat pemulihan sektor pendidikan.
“Pembersihan ini penting agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan normal. Kami ingin anak-anak bisa belajar lagi dalam kondisi yang aman, nyaman, dan sehat,” ujarnya.
AKP Nuril juga menyampaikan bahwa kondisi permukiman warga dan akses jalan desa kini sudah tidak tergenang, meskipun beberapa lahan persawahan masih terendam akibat banjir yang surut secara perlahan.
Sebelumnya, pada Rabu (21/05/2025), Polres Tuban bersama BPBD juga telah melaksanakan aksi tanggap darurat di wilayah terdampak banjir. Kegiatan tersebut mencakup pemberian bantuan logistik dan evakuasi warga, termasuk pelajar dan masyarakat yang sakit, dengan menggunakan perahu karet dan truk.
Kolaborasi lintas sektor antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan warga ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan infrastruktur publik dan memastikan pelayanan masyarakat, terutama di bidang pendidikan, dapat kembali berjalan optimal.
Dengan semangat gotong royong yang terus dipelihara, bencana yang melanda diharapkan menjadi momentum memperkuat solidaritas sosial dan kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan serta kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana serupa di masa mendatang. (*)
Tinggalkan Balasan