Di Balik Laras: Ketegangan, Disiplin, dan Kisah Kemanusiaan dalam Pemeriksaan Senpi Polres Nganjuk
Laporan: Ninis Indrawati
NGANJUK | SUARAGLOBAL.COM – Pagi itu, halaman Kantor Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) Polres Nganjuk terasa berbeda. Sinar matahari yang menembus sela pepohonan menyambut derap langkah para personel yang membawa senjata laras pendek — bukan sekadar alat pertahanan, tetapi simbol amanah dan tanggung jawab negara, (12/08/25).
Kegiatan pemeriksaan senjata api ini dipimpin langsung Wakapolres Nganjuk, KOMPOL Andria Diana Putra, S.E., M.H. Suasana berlangsung serius namun tetap diselimuti rasa saling mengingatkan antaranggota. Setiap personel menyerahkan senjatanya dengan sikap hormat, memahami bahwa momen ini adalah wujud pengawasan demi keamanan bersama.
“Senjata bukan sekadar alat. Ia adalah kepercayaan negara yang harus dijaga,” tegas KOMPOL Andria, sambil memeriksa kondisi senjata satu per satu.
Pemeriksaan mencakup aspek teknis dan administratif. Tidak hanya memastikan laras bersih dan pelatuk berfungsi sempurna, petugas juga memeriksa kelengkapan dokumen kepemilikan, izin penggunaan, hingga nomor seri senjata. Apabila ditemukan senjata yang tidak memenuhi standar kelayakan, langkah tegas diambil — senjata diamankan sementara, sementara pemiliknya mendapat pembinaan disiplin.
Kasipropam Polres Nganjuk, AKP Imam Susanto, S.H., menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari menjaga kehormatan profesi kepolisian.
“Ketika senjata berada di tangan yang tepat dan terawat dengan baik, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tapi juga keselamatan banyak orang,” ujarnya.
Di balik prosedur yang ketat, terselip pula kisah-kisah personal dari para anggota. Ada yang mengaku rutin membersihkan senjata setiap minggu meski sibuk patroli, ada pula yang mengenang momen ketika senjata itu menjadi penyelamat nyawa saat bertugas di lapangan.
Bagi sebagian anggota, pemeriksaan ini adalah ajang refleksi — mengingatkan bahwa setiap peluru, setiap tarikan pelatuk, dan setiap keputusan yang diambil di lapangan memiliki konsekuensi besar.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kontrol senjata api di Polres Nganjuk bukanlah formalitas semata. Ia adalah ritual disiplin, bentuk cinta terhadap profesi, penghormatan bagi rekan sejawat, dan komitmen menjaga masyarakat yang dilindungi. (*)
Tinggalkan Balasan