Flanatomy dari Undika: Puzzle 3D Berbasis AR yang Buka Babak Baru Pembelajaran Biologi untuk Siswa ABK

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Inovasi pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kembali melangkah maju setelah Universitas Dinamika (Undika) Surabaya memperkenalkan Flanatomy: Puzzle 3D Augmented Reality. Media pembelajaran biologi ini dirancang khusus untuk membantu siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) memahami materi tubuh manusia dengan pendekatan yang lebih ramah, interaktif, dan inklusif.

Flanatomy menjadi jawaban atas kebutuhan media belajar yang dapat meningkatkan fokus siswa ABK, khususnya mereka yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Tantangan utama berupa kesulitan mempertahankan konsentrasi kini dijawab melalui kombinasi metode sensorik dan teknologi digital terkini.

Perpaduan Puzzle Flanel dan Teknologi AR

Flanatomy menggabungkan kelebihan puzzle 3D berbahan kain flanel dengan visualisasi digital berbasis augmented reality (AR). Puzzle flanel yang lembut dan berwarna cerah dirancang untuk menstimulasi indera peraba sekaligus menarik perhatian visual siswa. Ketika puzzle selesai disusun dan dipindai, teknologi AR akan menampilkan animasi lengkap dengan penjelasan audio-visual mengenai organ tubuh manusia.

Baca Juga:  Gudang Arak di Surabaya Digerebek, Ribuan Botol Disita Polisi

Tiga materi utama yang tersedia dalam versi awal Flanatomy meliputi organ tubuh, sistem pernapasan, dan sistem pencernaan.

“Anak-anak bisa belajar dengan menempelkan potongan puzzle pada tempatnya. Ketika dipindai, AR menghadirkan animasi dan penjelasan yang membuat mereka lebih fokus dan menikmati proses belajar,” ujar Bambang Hariadi, Ketua Tim Peneliti Flanatomy, Selasa (9/12/25).

Dikembangkan Sejak Mei 2025 dengan Dukungan Kemdiktisaintek

Pengembangan Flanatomy dimulai pada Mei 2025 dan mendapatkan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Setelah menjalani serangkaian uji coba di beberapa SLB, media pembelajaran ini resmi diluncurkan dalam kegiatan diseminasi di Yello Hotel Surabaya.

Pada kesempatan tersebut, guru-guru SLB dari berbagai daerah turut menerima paket media Flanatomy untuk diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah masing-masing.

Baca Juga:  Merpati Terbang, Integritas Menguat: Pemkab Sidoarjo Satukan Aksi Basmi Korupsi di Hakordia 2025

Guru SLB Sambut Antusias

Peluncuran Flanatomy disambut hangat oleh para pendidik SLB yang melihat inovasi ini sebagai solusi konkret bagi tantangan pembelajaran yang dihadapi siswa ABK.

“Media ini sangat bermanfaat, terutama untuk pelajaran bina diri. Anak-anak lebih mudah memahami organ tubuh karena bisa melihat dan memegang bentuknya langsung,” ujar Handoko, Kepala Sekolah SLB Autis Mutiara Hati Surabaya.

Kepala SLB Putra Mandiri Surabaya, Dyajeng Ayu Mega Puspita, turut menegaskan bahwa Flanatomy mendukung kurikulum SLB yang membutuhkan pendekatan visual dan taktil.

“Flanatomy bukan hanya membantu anak-anak, tetapi juga memudahkan guru menyampaikan materi yang biasanya cukup abstrak bagi siswa ABK,” tuturnya.

Dinas Pendidikan Jatim Dorong Pengembangan ke Materi Lain

Apresiasi juga datang dari Dinas Pendidikan Jawa Timur. Kepala Bidang PK-PLK, Iva Candraningtyas, menilai inovasi Flanatomy sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran inklusif saat ini.

Baca Juga:  Respons Kilat! Polisi Bongkar Kasus Pembunuhan di Pasuruan Hanya dalam Hitungan Jam

“Media berbasis audio, visual, dan taktil seperti Flanatomy sangat penting untuk mendukung pemahaman siswa ABK. Kami berharap inovasi ini bisa diperluas ke materi lainnya agar pembelajaran di SLB semakin kaya,” ucapnya.

Langkah Konkret Undika untuk Pendidikan Inklusif

Peluncuran Flanatomy menegaskan komitmen Undika dalam menghadirkan dampak sosial melalui inovasi pendidikan inklusif. Terobosan ini sejalan dengan semangat Diktisaintek Berdampak yang digaungkan Kemdiktisaintek.

Dengan hadirnya puzzle 3D berbasis AR ini, siswa berkebutuhan khusus kini memiliki alternatif pembelajaran biologi yang lebih efektif, menyenangkan, dan mudah dipahami. Flanatomy diharapkan menjadi pintu pembuka bagi lahirnya lebih banyak media belajar inklusif di masa mendatang, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di SLB secara berkelanjutan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!