Hujan Lebat Picu Longsor Ganda di Kajoran: Rumah Rusak, Sekolah Terancam, Jalan Penghubung Lumpuh Total
Laporan: Ady P
MAGELANG | SUARAGLOBAL.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang pada Minggu (13/05/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, menyebabkan dua peristiwa tanah longsor di dua dusun berbeda, yakni Dusun Sabrang, Desa Pandanretno dan Dusun Tunggangan, Desa Wuwuharjo.
Di Dusun Sabrang, tanah longsor mengakibatkan sebuah rumah milik warga mengalami kerusakan cukup parah di bagian tembok akibat tertimpa material longsoran. Tak hanya itu, kandang ternak yang berada di sekitar rumah juga turut rusak. Tebing dengan ketinggian sekitar 9 meter dan panjang kurang lebih 25 meter longsor setelah diguyur hujan lebat selama beberapa jam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono, mengungkapkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi menjadi pemicu utama terjadinya longsor tersebut. Ia juga menyampaikan kekhawatiran atas keberadaan sebuah bangunan Taman Kanak-kanak (TK) yang berada di atas tebing dan tepat di sisi bibir longsoran. Bangunan sekolah tersebut kini dalam kondisi terancam jika terjadi longsor susulan.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun penghuni rumah untuk sementara harus mengungsi demi keselamatan,” ujar Edi Wasono.
Sementara itu, kejadian longsor kedua terjadi di Dusun Tunggangan, Desa Wuwuharjo, Kecamatan Kajoran. Tebing dengan tinggi 6 meter dan panjang 6 meter runtuh dan menyebabkan material longsoran dengan ketebalan sekitar 1 meter menutupi akses jalan penghubung antar dusun. Kondisi ini mengakibatkan gangguan transportasi dan aktivitas warga.
Menanggapi dua kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Magelang segera menerjunkan personel Satuan Tugas (Satgas) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Kecamatan setempat. Mereka bekerja sama dengan unsur TNI, POLRI, pemerintah desa, relawan, dan warga sekitar untuk melakukan penanganan darurat dan kerja bakti membersihkan material longsoran.
“Kami terus memantau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah-langkah antisipasi, terutama menghadapi potensi longsor susulan mengingat cuaca yang masih tidak menentu,” tambah Edi.
BPBD mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah perbukitan dan lereng tebing, untuk tetap waspada dan segera melapor apabila melihat tanda-tanda potensi longsor seperti retakan tanah atau pohon yang mulai miring. (*)
Tinggalkan Balasan