Inovasi Hijau dari Pelajar Surabaya, DPRD Jatim Beri Dukungan untuk BIOCOOL-RAYAP

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Dua pelajar SMP Negeri 1 Surabaya, Malovra Divya Artemisia dan Rivano Emeraldy Yusuf, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan menciptakan BIOCOOL-RAYAP, sebuah alat pendingin udara tanpa listrik yang terinspirasi dari struktur sarang rayap tropis. Inovasi ini bukan hanya menarik perhatian publik, tetapi juga mendapat dukungan langsung dari DPRD Provinsi Jawa Timur.

BIOCOOL-RAYAP membawa semangat inovasi hijau dan keberlanjutan energi yang kini menjadi fokus global. Dengan memanfaatkan prinsip evaporative cooling atau pendinginan melalui penguapan air, alat ini menggunakan material Polyurethane–Graphene Oxide (PU–GO) untuk menciptakan sirkulasi udara alami melalui ventilasi spiral yang meniru sistem sarang rayap (Macrotermes sp.).

Hasilnya, suhu ruangan dapat diturunkan secara signifikan tanpa membutuhkan listrik atau kipas solusi yang sangat berguna bagi masyarakat di daerah terpencil seperti Pulau Gili Labak, Sumenep, Madura, yang kerap menghadapi suhu ekstrem hingga 35°C dan memiliki akses listrik terbatas.

Baca Juga:  Gimana Sih Peringatan Hari Ibu Dirayakan Oleh Polwan

DPRD Jatim Apresiasi Karya Inovatif Pelajar Surabaya

Kamis (6/11/2025), dua anggota Fraksi PKS DPRD Jawa Timur, Agus Cahyono dan Harisandi Savari, memberikan apresiasi langsung kepada Malovra dan Rivano di Gedung DPRD Jatim.

“Ide mereka sederhana tapi berdampak besar. Pendingin ramah lingkungan seperti ini sangat relevan untuk daerah dengan keterbatasan energi. Kami di DPRD siap mendorong agar karya seperti BIOCOOL-RAYAP bisa dikembangkan lebih lanjut,” ujar Agus Cahyono, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim.

Agus menilai, karya kedua siswa tersebut menunjukkan bahwa semangat riset dan kepedulian terhadap lingkungan telah tumbuh di kalangan pelajar Surabaya.

“Anak-anak ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan sains di Surabaya mampu melahirkan solusi konkret bagi masyarakat,” tambahnya.

Harisandi: Pemerintah Daerah Harus Dorong Inovasi Generasi Muda

Sementara itu, Harisandi Savari, anggota Komisi D DPRD Jatim, menyebut karya BIOCOOL-RAYAP sebagai inspirasi bagi pelajar di seluruh Jawa Timur.

Baca Juga:  Peringatan HUT ke-74 Polairud, Wakapolda Jatim Tekankan Pentingnya Peran dalam Mengamankan Perairan dan Udara

“Anak muda Jawa Timur punya potensi luar biasa di bidang inovasi teknologi. Pemerintah daerah harus menyiapkan ruang riset dan dukungan lebih besar bagi generasi muda yang berpikir solutif seperti mereka,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara sekolah, kampus, dan pemerintah daerah agar hasil penelitian pelajar tidak berhenti di ajang kompetisi, tetapi bisa dikembangkan untuk penerapan nyata di masyarakat.

Didukung Akademisi dan Sekolah: Riset dari Kelas untuk Negeri

Proyek BIOCOOL-RAYAP dikembangkan di bawah bimbingan Weka Ardiansyah dan Nadia Riqqah, dengan dukungan akademik dari Dr. Diah Mardiana, M.S. (Universitas Brawijaya, bidang Kimia) dan Dr. Ir. Redi Bintarto, S.T., M.Eng.Pract., IPM. (bidang Teknik Mesin).

Kepala SMPN 1 Surabaya, Eko Widayani, menyampaikan rasa bangganya terhadap pencapaian dua siswanya tersebut.

“Kami berharap karya ini menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus berinovasi, berani bereksperimen, dan peduli pada lingkungan sekitar,” ujarnya.

Dari Laboratorium Sekolah Menuju Indonesia yang Lebih Hijau

Baca Juga:  Tragedi Maut Dini Hari di Jalan Fatmawati: Pengendara Tewas Setelah Alami Kecelakaan Lalu-lintas, Ini Jelasnya

BIOCOOL-RAYAP bukan hanya sebuah alat pendingin, tetapi simbol kreativitas anak muda Surabaya yang mampu menjawab tantangan perubahan iklim dengan pendekatan ilmiah dan berkelanjutan.

Dukungan yang datang dari DPRD Jatim, akademisi, dan pihak sekolah menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor dapat melahirkan solusi nyata dari ruang kelas sederhana untuk masa depan yang lebih hijau.

“BIOCOOL-RAYAP bukan sekadar karya ilmiah, tetapi solusi nyata dari generasi muda Indonesia untuk masa depan yang lebih hijau,” tutur Lilik Hendarwati, Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim, yang turut memberikan dukungan moral bagi inovasi tersebut.

Dari laboratorium sekolah di Surabaya, dua pelajar muda berhasil menunjukkan bahwa inovasi tidak mengenal batas usia. Dengan semangat ilmiah dan kepedulian sosial, mereka menghadirkan teknologi pendingin tanpa listrik yang ramah lingkungan sebuah langkah kecil dari generasi muda untuk Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!