ITS Dukung Proyek Gas Laut Dalam Gendalo Gandang untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Laporan: Iswahyudi Artya

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuktikan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi nasional dengan menjadi mitra strategis dalam proyek gas laut dalam Gendalo Gandang. Kolaborasi ini diresmikan melalui kick-off meeting yang digelar di Gedung Rektorat ITS pada Jumat (22/11/2024).

Baca Juga:  Langkah Strategis Presiden Prabowo: Perkuat Diplomasi Global Lewat Lawatan Timur Tengah-Turkiye

Proyek ini menjadi bagian penting dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional secara berkelanjutan.

Baca Juga:  DPRD Jatim Desak Pemprov Gandeng NU dan Muhammadiyah Tangkal Hoaks Vaksin Haram di Madura

Proyek Gendalo Gandang, yang berlokasi di Selat Makassar, Kalimantan Timur, terdiri dari dua lapangan gas utama: Gendalo dan Gandang. Terletak di kedalaman perairan antara 1.060 hingga 1.820 meter, proyek ini dirancang untuk menghasilkan gas hingga 510 juta standar kaki kubik gas per hari (MMscfd).

Baca Juga:  Lulusan Universitas Dinamika Siap Menyongsong Era Digital dengan Sertifikasi Internasional Adobe

Gas yang dihasilkan akan diproses melalui Floating Production Unit (FPU) Jangkrik dan disalurkan ke fasilitas pengolahan di Bontang, dengan target operasi pada akhir tahun 2027.

Baca Juga:  Tak Sekadar Apel: RSUD dr. Iskak Padukan Profesionalisme dan Kekeluargaan

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo Djasmari, menjelaskan bahwa kolaborasi ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk perusahaan migas Italia ENI dan Institut Teknologi Bandung (ITB). “Kolaborasi ini tidak hanya mendukung percepatan proyek, tetapi juga memperkuat ekosistem teknologi nasional serta menjadi sarana untuk transfer pengetahuan dan teknologi,” ujarnya dalam sambutannya.

Baca Juga:  Atas Dugaan Malapratik, Oknum Dokter dan Manajemen Salah Satu di Medan Dilaporkan Ke Polisi 

Rektor ITS, Prof. Ir. Bambang Pramujati, ST, MSc Eng, PhD, menyampaikan bahwa peran ITS sangat vital dalam memastikan keberlanjutan proyek ini, serta meningkatkan kapabilitas teknologi nasional melalui penggunaan produk lokal dan kepatuhan terhadap regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca Juga:  Sekolah Rakyat Jatim Dapat Dukungan Penuh DPRD, Rasiyo: Jangan Setengah-Setengah

Dengan keterlibatan kami dalam proyek ini, ITS dapat memberikan kontribusi penting dalam pengembangan teknologi laut dalam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Operasi Zebra Semeru 2024: Satlantas Polres Gresik Intensifkan Penindakan Terhadap Truk Berat di Jalur Utara

Proyek Gendalo Gandang juga menjadi peluang bagi mahasiswa dan dosen ITS untuk terlibat langsung dalam riset dan pengembangan teknologi subsea, proses gas, dan keselamatan.

Baca Juga:  Semangat Hari Juang TNI AD: Koramil Banyubiru Salurkan Sembako dan Pimpin Karya Bakti Pasca Banjir Bandang di Ngendo

Koordinator Tim Ahli ITS, Prof. Dr. Ketut Buda Artana, ST, MSc, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya memberikan dukungan teknis, tetapi juga kesempatan untuk membangun kompetensi nasional dalam industri migas. “Ini adalah langkah strategis dalam membangun kapasitas SDM Indonesia yang kompeten dan siap bersaing di tingkat global,” katanya.

Baca Juga:  Gubernur Maluku Letakkan Pondasi Harapan: Dapur MBG untuk Anak Negeri SBT Dimulak dari Walang Tengah

Proyek ini juga akan melibatkan sekitar 25 akademisi dari ITS yang akan berfungsi sebagai Subject Matter Experts (SME) dalam berbagai bidang, mulai dari fasilitas subsea hingga otomasi dan keselamatan proses. Melalui proyek ini, para akademisi akan dapat meningkatkan pengetahuan mereka dengan standar internasional, yang nantinya akan diimplementasikan dalam pengembangan sumber daya manusia lokal.

Baca Juga:  KONI Aceh Timur Resmi Dilantik, Pj Bupati Amrullah Dorong Prestasi dan Penguatan Infrastruktur Olahraga

Dengan investasi yang diperkirakan mencapai 60,4 triliun rupiah, proyek ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi Indonesia, mendukung swasembada energi, dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar migas global. Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan industri akan menjadi kunci utama dalam memastikan kesuksesan proyek Gendalo Gandang dan memberikan dampak positif bagi pengembangan energi nasional yang berkelanjutan.

Baca Juga:  Patroli Skala Besar di Tuban, Polres Libatkan Brimob dan Pemkab untuk Jaga Bumi Wali Tetap Kondusif

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat membawa Indonesia menuju ketahanan energi yang lebih baik, serta menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi baru di sektor energi,” tutup Prof. Bambang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!