Jangan Sepelekan Genangan: Leptospirosis Bisa Berujung Maut, Ini Jelasnya

Laporan: Ninis Indrawati

TULUNGAGUNG | SUARAGLOBAL.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tulungagung dalam beberapa pekan terakhir tidak hanya menyebabkan genangan air dan banjir di sejumlah titik, tetapi juga memunculkan ancaman kesehatan serius yang kerap luput dari perhatian masyarakat. Salah satunya adalah leptospirosis, penyakit menular yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kencing tikus.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang dapat menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi urine tikus. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka kecil pada kulit atau melalui selaput lendir ketika seseorang bersentuhan dengan air banjir atau genangan yang tercemar.

Gejala Mirip Demam Biasa, Tapi Bisa Berakibat Fatal

Baca Juga:  Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjungperak Periksa 9 Saksi Dugaan Kasus Perundungan

Leptospirosis kerap tidak dikenali pada tahap awal karena gejalanya menyerupai penyakit demam biasa. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr. Rina Setyawati, mengingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan gejala seperti:

Demam tinggi mendadak

Sakit kepala hebat

Nyeri otot, terutama pada betis dan paha

Mata memerah

Kulit dan mata menguning (jaundice)

Mual, muntah, hingga diare

“Jika tidak segera ditangani, leptospirosis dapat berkembang menjadi komplikasi serius seperti kerusakan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga berujung pada kematian,” jelas dr. Rina, (23/05/25).

Kelompok Berisiko Tinggi

Menurut data Dinas Kesehatan, beberapa kelompok masyarakat di Tulungagung memiliki risiko lebih tinggi terpapar leptospirosis, seperti:

Petani dan pekerja lapangan yang sering berkontak dengan air atau lumpur

Baca Juga:  Keringat Persatuan! Senam Bersama Pererat Hubungan TNI-Polri di Kabupaten Semarang

Warga yang tinggal di wilayah langganan banjir atau dengan sanitasi buruk

Anak-anak yang bermain di genangan air tanpa pengawasan

Petugas kebersihan, peternak, serta pekerja pemotongan hewan

Langkah-Langkah Pencegahan

Untuk menekan angka kasus leptospirosis, masyarakat diimbau untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan berikut:

1. Hindari kontak langsung dengan air banjir atau genangan air kotor.

2. Gunakan pelindung diri seperti sepatu boots, sarung tangan, dan masker saat beraktivitas di area rawan.

3. Jaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungan secara rutin.

4. Simpan makanan dan minuman dalam wadah tertutup agar tidak terkontaminasi tikus.

5. Cuci tangan dan kaki menggunakan sabun setelah beraktivitas di luar rumah.

Baca Juga:  Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Optimistis Target Serapan 363.000 Ton Beras Tercapai

Periksa Kesehatan Sejak Dini

Jika mengalami gejala mencurigakan setelah berkontak dengan genangan air, masyarakat diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Diagnosis dan pengobatan yang cepat dapat menyelamatkan nyawa.

“Kesadaran masyarakat adalah kunci utama. Jangan tunggu gejala parah baru ke dokter. Di musim hujan seperti ini, setiap demam harus dicurigai,” ujar dr. Rina menegaskan.

Musim Hujan, Musim Waspada

Musim penghujan memang membawa risiko bencana alam, namun bahaya kesehatan seperti leptospirosis tidak boleh dianggap remeh. Waspada, menjaga kebersihan, serta tanggap terhadap gejala adalah cara efektif untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit yang tersembunyi di balik derasnya hujan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!