Kakanwil Ditjenpas Jateng Resmikan Pelatihan Ayam Petelur, Warga Binaan Dibekali Keterampilan Wirausaha Modern

Laporan: Andi Saputra

SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Upaya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional kembali ditunjukkan melalui program pembinaan kemandirian berbasis digital. Senin (27/10/25), Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Jawa Tengah, Mardi Santoso, meresmikan Pelatihan Kemandirian bertema “Sukses Berwirausaha Ayam Petelur dan Produk Olahannya” di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang.

Peresmian ditandai dengan pemukulan gong dan pengalungan kartu peserta kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan pegawai yang mengikuti pelatihan.

Kegiatan ini juga menjadi momen peluncuran Si Pangan Digital, sebuah platform pembelajaran terpadu berbasis teknologi yang dirancang untuk mempermudah pengembangan keterampilan warga binaan dan petugas dalam bidang ketahanan pangan.

Baca Juga:  Tasyakuran Bulek 99: Kebersamaan Terjaga

Pelatihan Berbasis Ilmu Peternakan Modern

Dalam laporannya, Kepala Lapas Kelas I Semarang, Fonika Affandi, menyampaikan bahwa pelatihan berlangsung selama lima hari, mulai 27 hingga 31 Oktober 2025, dengan pendampingan langsung dari tim akademisi Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (Undip).

Total 249 peserta mengikuti pelatihan ini, terdiri dari:

177 petugas pemasyarakatan, 42 warga binaan, dan 30 peserta dari masyarakat umum.

Mereka berasal dari 52 UPT Pemasyarakatan di Jawa Tengah serta 6 UPT dari luar provinsi, menjadikan Lapas Semarang pusat model pembinaan berbasis ketahanan pangan nasional.

Pemasyarakatan Hari Ini: Memberdayakan, Memanusiakan, Mengembalikan

Dalam sambutannya, Mardi Santoso menegaskan bahwa transformasi besar tengah dilakukan Pemasyarakatan saat ini.

Baca Juga:  Tiga Momentum, Satu Semangat: Salatiga Siapkan 90 Event Meriah Sambut Hari Jadi, Hari Koperasi, dan HUT RI ke-80

“Pembinaan Pemasyarakatan hari ini bukan hanya menjaga dan mengamankan, tetapi juga memberdayakan, memanusiakan, dan mengembalikan warga binaan sebagai pribadi yang lebih baik,” tegasnya.

Mardi juga memberi apresiasi tinggi terhadap inovasi Lapas Kelas I Semarang yang melahirkan Si Pangan Digital sebagai platform pembelajaran modern.

“Melalui Si Pangan Digital, pembinaan kemandirian dilakukan secara adaptif mengikuti perkembangan zaman. Ini adalah langkah nyata mendukung ketahanan pangan sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia,” lanjutnya.

Dukungan Dunia Akademik untuk Warga Binaan

Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip, Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., menegaskan komitmen penuh lembaganya:

“Kami siap berkolaborasi dalam memperkuat ketahanan pangan. Tidak hanya di bidang pertanian dan peternakan, tetapi juga dengan Fakultas Kelautan dan Perikanan. Kami mendukung penuh langkah Lapas Semarang,” ujarnya.

Baca Juga:  Patroli Gabungan Awasi Jam Malam Anak di Surabaya, Sejumlah Remaja Diamankan

Harapan: Warga Binaan Mampu Mandiri Setelah Bebas

Selain dihadiri pejabat Ditjenpas dan perwakilan UPT Pemasyarakatan se-Karesidenan Semarang, kegiatan ini juga melibatkan tenaga ahli sebagai narasumber untuk memastikan pelatihan berlangsung aplikatif dan berorientasi hasil.

Melalui pelatihan ini, warga binaan diharapkan tidak hanya mampu memproduksi telur dan olahan pangan berbasis ternak ayam, tetapi juga memahami pemasaran, pengemasan, hingga membangun usaha setelah kembali ke masyarakat.

Dengan hadirnya program ini, Lapas Kelas I Semarang semakin menunjukkan peran strategisnya sebagai pusat pembinaan kemandirian yang tidak hanya menyiapkan warga binaan kembali hidup produktif, tetapi juga ikut menguatkan ketahanan pangan nasional. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!