Kolaborasi Digital Semarang Raya: Diskominfo Jateng dan Kemenkomdigi Gaspol Wujudkan Provinsi Cerdas
Laporan: Andi Saputra
SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus menapaki langkah besar menuju tata kelola pemerintahan berbasis digital. Melalui penguatan program smart province dan smart city, Pemprov Jateng berkomitmen menghadirkan pelayanan publik yang mudah, murah, cepat, dan efisien demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Semangat tersebut ditegaskan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi, dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pendampingan Smart Province Jawa Tengah dan Smart City Semarang Raya, yang digelar di Kantor Diskominfo Jateng, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan hasil kolaborasi antara Diskominfo Jateng dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) ini berlangsung selama dua hari, 13–14 Oktober 2025, sebagai bagian dari pendampingan penyusunan Master Plan atau Rencana Induk Provinsi Cerdas Jawa Tengah.
Smart Province dan Smart City: Dua Arah, Satu Tujuan
Dalam paparannya, Agung menjelaskan bahwa smart city dan smart province bukan sekadar proyek teknologi, melainkan konsep pembangunan menyeluruh yang menciptakan pemerintahan efektif, efisien, inklusif, dan berkelanjutan.
“Smart province mendorong integrasi antarwilayah, penyelarasan data dan sistem informasi, serta sinkronisasi kebijakan antarlevel pemerintahan. Sedangkan smart city adalah ujung tombak pelayanan publik digital yang langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Agung menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota merupakan syarat mutlak dalam keberhasilan digitalisasi daerah. Dengan sinergi yang kuat, pelayanan publik akan lebih mudah diakses, sementara roda ekonomi dan investasi daerah turut bergerak lebih cepat.
“Kita tidak hanya menjalankan program. Dengan adanya smart province dan smart city, masyarakat akan lebih percaya dan mencintai pemerintah karena merasa dimudahkan dalam pelayanan. Dampaknya adalah meningkatnya investasi, keamanan, dan kenyamanan masyarakat,” beber Agung.
Kolaborasi Semarang Raya Jadi Role Model
Langkah konkret kolaborasi ini terlihat di kawasan Semarang Raya, yang meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan dalam waktu dekat Kota Salatiga.
Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah Kemenkomdigi, Aris Kurniawan, menegaskan pentingnya kerja sama lintas daerah agar penerapan smart city dan smart province berjalan efektif.
“Harapannya ada semangat yang sama untuk saling berbagi beban, permasalahan, sekaligus solusi dan sumber daya. Ini bentuk gotong royong digital kita sebagai warga Indonesia Raya,” tutur Aris.
Ia juga memastikan Kemenkomdigi siap memfasilitasi daerah dalam menghadapi berbagai kendala, baik dari sisi pendanaan, infrastruktur, maupun sumber daya manusia.
“Kalau anggaran terbatas, bisa difasilitasi lewat kolaborasi dengan private sector. Kalau sumber daya kurang, kami bantu lewat pelatihan dan pendampingan bagi aparatur di wilayah Semarang Raya,” tambahnya.
Menurut Aris, kompaknya kerja sama lintas daerah akan menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah masyarakat secara nyata, sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.
Inovasi, Bukan Sekadar Digitalisasi
Sementara itu, Prof. Harya Dama Widiputra, Tenaga Ahli dari Kemenkomdigi sekaligus Guru Besar Universitas Perbanas Jakarta, menegaskan bahwa smart province bukan hanya soal digitalisasi, tetapi tentang inovasi terpadu dan berkelanjutan.
“Kunci smart province adalah inovasi yang menyatukan berbagai sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Tidak harus berbasis digital, asalkan solusinya berdampak langsung pada kehidupan masyarakat,” jelas Prof. Harya.
Ia memaparkan enam dimensi utama dalam pembangunan Smart Province, yakni:
1. Smart Governance – Tata kelola pemerintahan yang transparan dan responsif.
2. Smart Branding – Penguatan identitas dan daya saing daerah.
3. Smart Economy – Pengembangan ekonomi digital dan inklusif.
4. Smart Living – Peningkatan kualitas hidup dan layanan publik.
5. Smart Society – Masyarakat partisipatif dan berpengetahuan.
6. Smart Environment – Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Keenam dimensi ini menjadi dasar dalam memetakan peran setiap perangkat daerah agar pembangunan lebih terarah, sinergis, dan saling terhubung.
Menuju Jawa Tengah Cerdas dan Terintegrasi
Melalui penguatan sinergi lintas sektor ini, Pemprov Jateng berharap dapat mewujudkan ekosistem pemerintahan digital yang transparan, efisien, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Kolaborasi antara Diskominfo Jateng, Kemenkomdigi, serta pemerintah daerah di kawasan Semarang Raya menjadi role model nasional dalam penerapan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi dan inovasi.
Dengan semangat gotong royong digital, visi besar “Jawa Tengah Cerdas, Masyarakat Sejahtera” kini bukan lagi sekadar wacana tetapi sedang diwujudkan langkah demi langkah. (*)
Tinggalkan Balasan