Konvoi Brutal di Gresik: Akibatkan Remaja Tewas, Pelaku Terancam Dijerat Hukuman Berat, Ini Jelasnya 

Laporan: Iswahyudi Artya

GRESIK | SUARAGLOBAL.COM – Aksi konvoi di Jalan Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Gresik, berujung tragis pada 02 Februari 2025. Seorang remaja tewas dan satu lainnya mengalami luka-luka akibat tindak kekerasan yang dilakukan dalam kondisi mabuk.

Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu melalui Kasatreskrim AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz menyatakan bahwa pelaku utama dalam insiden ini adalah DHS (18), warga Desa Domas, Kecamatan Menganti. DHS berhasil diamankan setelah penyelidikan intensif yang melibatkan pengumpulan bukti di lokasi kejadian, pemeriksaan saksi-saksi, serta analisis rekaman CCTV.

Baca Juga:  Wakil Wali Kota Lepas Jemaah Haji: Langkah Suci dari Kota Hati Beriman, 156 Calon Jemaah Salatiga Menuju Baitullah

Berdasarkan hasil penyelidikan, DHS bersama rekan-rekannya diketahui menggelar pesta minuman keras sebelum melakukan konvoi di jalanan. Dalam kondisi mabuk, mereka mencari sasaran hingga akhirnya melakukan aksi kekerasan yang mengakibatkan SA (16) meninggal dunia, sementara MS (17) mengalami luka-luka.

AKP Abid menjelaskan saat konferensi pers di Mapolres Gresik Kamis (20/02/25),  bahwa tidak ada unsur perencanaan dalam insiden ini. Tersangka DHS melakukan aksinya secara spontan akibat pengaruh alkohol.

Baca Juga:  Polres Pelabuhan Tanjung Perak Tebar Kebaikan Ramadan, 200 Takjil Dibagikan di Surabaya

Ancaman Hukuman

DHS kini dijerat dengan Pasal 80 Ayat (3) Jo. Pasal 76C Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Jika terbukti bersalah, ia menghadapi ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan/atau denda hingga Rp3 miliar.

Imbauan Kepolisian

Kasus ini menjadi peringatan keras terhadap bahaya penyalahgunaan minuman keras dan aksi kekerasan remaja di jalanan. Kepolisian Gresik mengimbau masyarakat untuk lebih waspada serta segera melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi membahayakan keamanan publik.

Baca Juga:  Kolaborasi BNPB dan Pemerintah Swiss: Menguatkan Sistem Peringatan Dini Banjir Lahar Gunung Semeru

Kepolisian juga berencana meningkatkan patroli serta melakukan sosialisasi guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat, khususnya para remaja, untuk tidak terlibat dalam aksi yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!