Korban Longsor Sukabumi Bertambah: Tim SAR Gabungan 38 Orang Belum Ditemukan

Upaya pencarian korban longsor di Dusun Garehong, Desa Sinaresmi oleh Tim SAR gabungan, Selasa (01/01/2019). (Foto: Dok. BNPB) 

Sukabumi, beritaglobal.net – Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban longsor yang menimbun 30 unit rumah terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan di Dusun Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bencana longsor terjadi pada Senin (31/12/2018) sekira pukul 17.30 WIB.

Data sementara per hari Selasa (01/01/2019) pukul 11.45 WIB dari Posko Tanggap Darurat di Desa Sirnaresmi tercatat 32 KK (107 jiwa) terdampak longsor dimana:

• 32 KK / 107 Jiwa tertimbun: 60 orang berhasil diselamatkan.
• 4 Orang luka – luka dan dirujuk ke RS. Pelabuhan Ratu
• 9 Orang meninggal dunia
• 34 Orang belum diketahui (masih dalam pencarian)

Baca Juga:  Kapolres Boyolali Wakili Kapolda Jateng Dalam Acara Kenduri Wiwit Berkah Kopi: Melestarikan Tradisi dan Meningkatkan Ekonomi di Boyolali

“Pada hari ini hingga pukul 11.45 WIB ditemukan 3 korban meninggal dunia yaitu satu orang laki-laki, satu orang perempuan dan satu orang bayi,” ungkap Sutopo.

Berdasar data diterima beritaglobal.net, dari Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB sebelumnya, pada Senin (31/12/2018) malam, ditemukan 2 orang korban dalam meninggal dunia dimana satu laki – laki dan satu perempuan, sehingga total korban meninggal hingga saat ini 5 orang.

Baca Juga:  Warga Dusun IV Sigara-gara Protes Rancangan Perdes TPU

Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat masih terus melakukan pencarian terhadap 38 orang korban yang diduga masih tertimbun longsor.

Pencarian masih dilakukan secara manual karena alat berat sulit didatangkan di lokasi bencana. Tiga alat berat sudah disiapkan namun masih sulit didatangkan ke lokasi karena akses jalan yang sempit, berbukit dan medannya berat.

Bantuan terus berdatangan tapi terhambat oleh banyaknya masyarakat yang melihat bencana. Wisata bencana seperti ini selalu terjadi di saat bencana. Masyarakat berdatangan ingin melihat lokasi bencana. Ada juga ingin menengok dan membantu kerabat yang terkena bencana. Kondisi jalan yang sempit menyebabkan bantuan, baik personil SAR, logistik, ambulan dan sebagainya terhambat kemacetan. Hal ini juga terjadi saat penanganan bencana seperti tsunami di Pandeglang dan Serang, longsor Banjarnegera, longsor Brebes, jebolnya Situ Gintung dan sebagainya.

Baca Juga:  Kapolda Jatim Pimpin Serah Terima Jabatan di Lingkungan Polda Jawa Timur

Longsor susulan masih terjadi meski intensitasnya kecil. Kondisi tanah juga rapuh, terurai dan berlumpur akibat hujan menyebabkan kesulitan tim SAR mencari korban.

BPBD Kabupaten Sukabumi, BPBD Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial,  Dinas Kesehatan dan relawan memberikan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan. (Khamim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!