Mas PJ Sinoeng Nugroho Rachmadi: Humor dan Kepatuhan yang Tak Berubah Sejak Kecil
- account_circle Redaksi SG
- calendar_month Jum, 5 Jul 2024
- comment 0 komentar
Laporan: Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Sinoeng Nugroho Rachmadi, bakal calon Wali Kota Salatiga, dikenal sebagai sosok humoris dan bertanggung jawab sejak kecil. Hal ini diungkapkan oleh Krismanhadi (55), yang akrab disapa Didik, teman sekelas SD-nya di Semarang. Didik mengungkapkan bahwa sifat humoris Sinoeng sudah terlihat sejak mereka masih bersekolah dasar.
Menurut Didik, Sinoeng, yang juga mantan Pj Wali Kota Salatiga, selalu berani dan bertanggung jawab serta gemar bercanda dengan teman-temannya. “Ternyata sifat itu tidak berubah hingga saat ini. Contohnya, berani mundur dari PNS dan maju sebagai bakal calon Pilwakot Salatiga dengan tujuan ingin mengabdikan dirinya kepada masyarakat di Salatiga,” ujarnya saat ditemui suaraglobal.com, Jumat (5/7/2024) malam.
Didik juga mengakui kecerdasan dan kepedulian Sinoeng sejak kecil. “Dia dari dulu pintar, bahkan lebih pintar dari saya,” ucap Didik sambil tertawa. Meski begitu, Didik sempat merasa sungkan untuk mendekat saat Sinoeng menjabat sebagai Pj Wali Kota Salatiga. “Sempat berpikir mau mendekat tidak berani (pekewuh, red.), karena ia pejabat. Namun ternyata dia justru menyambangi rumah saya saat ada acara tilik kampung. Ternyata dia masih sama saja sifatnya, baik dan humoris,” tutur Didik.
Salah satu sifat yang membuat Didik selalu salut terhadap Sinoeng adalah kepatuhannya kepada ibunya sejak kecil. “Saya belajar patuh kepada orang tua dari Sinoeng,” ungkapnya. Menurut Didik, sifat baik dan ramah Sinoeng tidak berubah dari kecil hingga sekarang. “Sinoeng dari kecil hingga saat ini tidak berubah. Masih tetap baik dan ramah,” tuturnya.
Sementara itu, Sinoeng Nugroho Rachmadi menambahkan bahwa dalam pertemuan dengan teman lama, lebih baik menggunakan foto lama. “Dalam konteks ini, saya meyakini bahwa sukses, kekayaan, jabatan tidak akan pernah mampu merubah seseorang, tapi menunjukan keaslian sifat seseorang,” tuturnya.
Sinoeng menekankan bahwa sukses dan jabatan tidak akan mengubah sifat asli seseorang, melainkan menunjukkan siapa mereka sebenarnya. “Jadi jika kita ingin melihat keaslian sifat seseorang, izinkan ia sukses, izinkan ia menduduki sesuatu. Itu aslinya. Misal setelah semua ia miliki dan sekarang sombong, ya itu sifat aslinya. Dulu kamu dibohongi. Sifat aslinya sekarang,” terang Sinoeng.
Dia juga menegaskan bahwa persahabatan tidak terkendala oleh keadaan, tetapi oleh perasaan hati nurani. “Memang jika saat kecil kita sering berkumpul sampai lupa waktu. Namun ketika dewasa kita jarang berkumpul karena tidak punya waktu. Apakah kita memperlakukan sahabat seperti itu? Yuk kita revisi lagi dalam memperlakukan sahabat dan menyempatkan agar tetap bisa berkumpul,” pungkasnya. (*)
- Penulis: Redaksi SG
Saat ini belum ada komentar