Melampaui Batas, Membangun Prestasi: NPCI Jatim Rumuskan Peta Jalan Pembinaan Atlet Disabilitas

Laporan: Wahyu Widodo

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPCI) Provinsi Jawa Timur menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan ekosistem olahraga disabilitas yang inklusif dan berkelanjutan melalui gelaran Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2025, yang berlangsung selama dua hari, Jumat–Sabtu (13–14 Juni 2025) di Surabaya, (15/06/25).

Dengan mengusung tema “Optimalisasi Bakat Disabilitas untuk Prestasi Kompetitif Tanpa Batas,” forum ini menjadi langkah strategis bagi NPCI Jatim dalam menyusun peta jalan pembinaan atlet disabilitas, dari hulu ke hilir, dengan pendekatan berbasis data dan kolaborasi lintas sektor.

Komitmen Pemerintah Daerah

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur, Dr. M. Hadi Wawan Guntoro, dalam sambutannya menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi mendukung penuh pengembangan olahraga disabilitas, baik dari sisi pendanaan, peningkatan kapasitas pelatih, hingga penyediaan sarana yang ramah dan inklusif.

“Kami tidak hanya fokus pada pencapaian medali, tapi juga pada pembangunan karakter, semangat juang, dan masa depan para atlet. Mereka harus mendapat ruang yang setara dan sistematis untuk berkembang,” ucap Hadi.

Baca Juga:  Petugas Dishub Sampang Jadi Korban Tabrak Lari Saat Atur Lalin, Diduga Kelalaian Pengemudi Pick-Up

Peta Jalan dan Visi Jangka Panjang

Ketua NPCI Jawa Timur, Imam Kuncoro, menuturkan bahwa pembinaan atlet disabilitas tidak bisa disamakan dengan atlet pada umumnya. Oleh karena itu, NPCI Jatim menyusun peta jalan pembinaan jangka menengah dan panjang dengan titik awal yang kuat: pencarian bakat dari desa hingga kota.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak bangsa, termasuk yang menyandang disabilitas, memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk meraih prestasi. Tidak ada bakat yang boleh tersia-siakan karena kurangnya sistem,” tegas Imam.

Langkah-langkah strategis yang digagas mencakup:

Deteksi dini dan pemetaan bakat disabilitas di tingkat lokal

Digitalisasi data atlet disabilitas

Penguatan pusat pelatihan inklusif di kabupaten/kota

Peningkatan kapasitas pelatih, manajer, dan pengurus NPCI daerah

Baca Juga:  Kanwil Kemenag Jatim dan PTA Surabaya Berkolaborasi Wujudkan WBK-WBBM serta Cegah Pernikahan Dini

Kolaborasi lintas sektor termasuk dengan akademisi, militer, dan tokoh masyarakat

Narasumber Nasional Hadir Beri Perspektif

Rakerda ini turut menghadirkan para narasumber tingkat nasional. Di antaranya, Rima Ferdianto, Wakil Sekjen NPC Indonesia, yang memaparkan pentingnya sistem pelatihan yang adaptif dan berkelanjutan.

Sementara itu, Prof. Dr. Dwi Cahyo Kartiko, pakar olahraga disabilitas dari Universitas Negeri Surabaya, menyampaikan riset dan pendekatan teknologi dalam membangun performa atlet disabilitas yang lebih optimal. Ia menekankan bahwa “ilmu dan data adalah kunci transformasi prestasi.”

Apresiasi dari Pusat

Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, memberikan dukungan penuh atas gebrakan NPCI Jatim.

“Jawa Timur selama ini menjadi tulang punggung dalam kontribusi medali nasional di berbagai ajang paralimpik. Dengan peta jalan yang terukur dan inklusif, saya yakin NPCI Jatim akan terus menjadi pelopor dalam melahirkan atlet kelas dunia,” puji Senny.

Penguatan Ekosistem, Bukan Sekadar Kompetisi

Baca Juga:  Polres Blitar Tanggap Banjir: Evakuasi, Bantuan Logistik, dan Pemulihan Infrastruktur

Selain sebagai forum perencanaan, Rakerda juga menjadi ruang evaluasi dan inovasi. Di antaranya, rencana pengembangan platform digital untuk manajemen data atlet, serta perumusan sistem seleksi dan promosi atlet berbasis prestasi dan potensi.

Tak kalah penting, kolaborasi multipihak menjadi penekanan utama. Akademisi, organisasi perangkat daerah (OPD), TNI, komunitas, hingga tokoh agama dilibatkan dalam membangun ekosistem pembinaan yang inklusif, menyeluruh, dan berdampak panjang.

Menuju Indonesia yang Inklusif dan Berprestasi

Dengan semangat “Bakat Tanpa Batas”, NPCI Jatim ingin menegaskan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. Selama ada sistem yang tepat, dukungan kolektif, dan ketulusan niat, para atlet disabilitas Indonesia tak hanya bisa bersaing—mereka bisa memimpin.

Langkah strategis yang disusun melalui Rakerda 2025 diharapkan menjadi fondasi kuat untuk masa depan yang lebih setara, bermartabat, dan berprestasi. Dan Jawa Timur siap memimpin jalan menuju perubahan itu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!