Menembus Blank Spot: Bangkalan Mantapkan Langkah di Rakor Digital se-Jawa Timur

Laporan: Ninis Indrawati

MALANG | SUARAGLOBAL.COM — Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat pemerataan akses digital diwujudkan melalui penyelenggaraan Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Coverage dan Kapasitas Internet se-Jawa Timur yang digelar di Kota Malang pada Kamis (19/6/25). Kegiatan strategis ini dihadiri oleh para Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kominfo Bangkalan, Moh. Hasan Faisol.

Acara ini tidak hanya menjadi forum diskusi teknis, tetapi juga wadah sinergi lintas sektor dalam rangka menjawab tantangan ketimpangan digital yang masih melanda sebagian wilayah Jawa Timur, terutama di daerah-daerah terpencil dan blank spot.

Internet sebagai Pilar Keadilan Sosial dan Ketahanan Nasional

Salah satu sorotan utama dalam Rakor ini datang dari pemaparan narasumber utama, Marsda TNI Eko Dono Indarto dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Dalam pandangannya, pemerataan akses internet harus dipandang lebih dari sekadar isu teknologi.

Baca Juga:  Operasi Patuh Semeru 2024: Teknologi ETLE Polresta Malang Kota Sukses Tekan Angka Kecelakaan Hingga 70%

“Internet yang merata adalah bagian dari keadilan sosial. Ini mendukung pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan menjaga stabilitas sosial. Ketika semua daerah terkoneksi, kita bicara soal ketahanan nasional,” tegas Marsda Eko.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta guna mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Bangkalan Siap Bergerak Cepat

Moh. Hasan Faisol menyatakan bahwa kehadiran Kabupaten Bangkalan dalam forum ini merupakan bentuk keseriusan daerahnya dalam membangun peta jalan digitalisasi yang adil dan merata. Ia menyadari bahwa konektivitas internet telah menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat.

Baca Juga:  PLN Icon Plus Tertibkan Jaringan Fiber Optik di Wonosobo

“Kami di Bangkalan tidak ingin ada lagi kesenjangan akses informasi. Seluruh warga, termasuk di pelosok, berhak atas konektivitas yang andal. Ini akan menjadi fondasi pelayanan publik yang lebih efisien dan penggerak ekonomi digital lokal,” ujar Faisol.

Ia juga menambahkan bahwa Bangkalan akan memanfaatkan momentum rakor ini untuk menjalin kolaborasi dengan operator serta menggali praktik baik dari daerah lain.

Berbagi Solusi, Hadapi Tantangan Bersama

Rakor ini juga diisi dengan sesi berbagi pengalaman antar kabupaten/kota dalam mengatasi kendala jaringan internet. Beberapa daerah mempresentasikan inisiatif seperti pemetaan partisipatif titik blank spot, penggunaan menara BTS desa, serta skema kerja sama dengan penyedia layanan internet lokal.

Meski demikian, sejumlah tantangan juga diangkat ke permukaan, antara lain keterbatasan anggaran, kondisi geografis yang ekstrem, serta perlunya regulasi yang lebih adaptif untuk mendukung perluasan infrastruktur TIK.

Baca Juga:  Semangat Kurban Idul Adha 1446 H di Sidoarjo, Bupati dan Ribuan Warga Padati Masjid Agung

Menuju 2026: Semua Desa Terkoneksi

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan seluruh desa di wilayahnya akan terkoneksi dengan jaringan internet yang memadai paling lambat tahun 2026. Hasil dari rakor ini akan dirumuskan menjadi rekomendasi teknis dan kebijakan yang akan dibawa ke tingkat provinsi maupun nasional.

Dengan adanya kolaborasi yang solid seperti ini, diharapkan transformasi digital di Jawa Timur dapat terakselerasi dengan baik, memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, dan memperkecil kesenjangan digital antardaerah.

“Transformasi digital bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan mendesak untuk masa depan Jawa Timur yang inklusif dan cerdas,” pungkas Marsda Eko menutup kegiatan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!