Modernisasi BUMDes Dengan E-Commerce, Mahasiswa KKN UNDIP Harapkan UMKM Desa Ngrapah Lebih Maju

Adhi Kurniawan Ciptowening (kiri) Kordes Tim 1 Mahasiswa KKN UNDIP tahun 2020 di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, didampingi rekannya Elsa, saat menjelaskan program modernisasi BUMDes dengan pendekatan E-Commerce di Sekretariat Pokdakan Lele Mandiri, Rabu (12/02/2020). (Foto: dok. istimewa/Agus) 

Ungaran, beritaglobal.net – Setelah menempuh Program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, selama lebih kurang
1 bulan di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, 6 orang
mahasiswa UNDIP dari berbagai jurusan keilmuan, telah memberikan banyak
pelatihan dan pendampingan di bidang kesehatan, ekonomi, peternakan dan juga
kepemudaan. Hal ini disebutkan oleh Koordinator Desa (Kordes) Tim 1 KKN UNDIP
Adhi Kurniawan Ciptoning, kepada beritaglobal.net, Rabu (12/02/2020).
Disebutkan Adhi, jika selama menjalani program KKN di Desa
Ngrapah, dirinya beserta 5 orang rekannya yang berasal dari S1 Jurusan Administrasi
Binsis, S1 Perikanan Tangkap, S1 Teknik Mesin, S1 Ilmu Gizi, dan S1 Ilmu Keperawatan,
memberikan pendampingan dan pengarahan salah satunya adalah tentang Stunting (gagal
tumbuh pada anak akibat gizi buruk), dan Stunting telah menjadi masalah
Nasional.
“Untuk program yang khusus adalah terkait Stunting, karena Stunting
juga telah menjadi masalah Nasional dan dari kami ada rekan dari Jurusan Gizi
dan Jurusan Keperawatan, tetapi untuk tema tidak ada, lebih membawa program dari
jurusan kami masing – masing,” ungkapnya kepada beritaglobal.net disela acara
perpisahan Program KKN UNDIP tahun 2020 di Sekretariat Kelompok Ternak Lele
Mandiri.
Dari kami kemarin juga ada yang membuat inovasi produk
seperti pellet lele dan pellet dari temu lawak untuk lebih meningkatkan
produktivitas ikan lele yang dikembangkan oleh banyak pemuda di Desa Ngrapah
ini, imbuhnya.
Selama menjalankan Program KKN selama 1 bulan, Adhi beserta
5 orang rekannya telah melakukan pembinaan kepada anggota Karang Taruna,
anggota PKK, Kader Stunting, serta melakukan terboson di bidang ekonomi untuk
melakukan modernisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan mengadakan
pelatihan E-Commerce kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kami melihat, BUMDes menjadi kebanggaan tersendiri bagi
warga Desa Ngrapah, untuk itulah kami mencoba melakukan modernisasi dengan
dukungan dana dari alokasi Dana Desa untuk membeli alat barcode scanner dan komputer,”
jelasnya.
Dijelaskan oleh Adhi yang didampingi oleh Elsa, salah satu
rekannya, bahwa fungsi barcode scanner adalah untuk lebih memudahkan
inventarisasi barang – barang yang dijual di BUMDes Ngrapah. Dimana BUMDes
Ngrapah bergerak di bidang perdagangan khususnya toko kelontong dan jasa sewa
tenda.
“Toko kelontong dan sewa tenda menjadi usaha inti BUMDes di Desa
Ngrapah, dan BUMDes di sini masih bisa dikembangkan, dengan banyaknya potensi,
seperti halnya pembibitan ikan yang sudah berjalan baik serta telah banyak
warga desa yang mempunyai unit – unit usaha mandiri,” terang Adhi.
Awal Mula Ide Modernisasi BUMDes
Adhi menyebut, jika moderniasi BUMDes, awalnya dilihat dari
kondisi geografis Desa Ngrapah yang sangat strategis di Kecamatan
Banyubiru.  Berdasar pada pengamatan awal
Adhi berserta rekan – rekannya, telah banyak berjalan usaha jasa kurir swasta
yang dapat dijangkau dengan mudah oleh warga Desa Ngrapah.
“Masing – masing dari kami membawa 2 program mono, dan untuk
unggulan program kami adalah E-Commerce. Kenapa? Dari pengamatan kami, letak
Desa Ngrapah sangat strategis, dan juga telah banyak beroperasi perusahaan jasa
kurir di sekitar Kecamatan Banyubiru, yang dengan mudah diakses oleh warga Desa
Ngrapah, khususnya,” terangnya.
Dibawah bimbingan langsung dari drh. Ismail dari Fakultas
Kedokteran Hewan, tim 1 KKN UNDIP Desa Ngrapah menilai, modernisasi BUMDes,
merupakan peluang untuk pelaku UMKM di Desa Ngrapah lebih maju lagi. “Peluangnya
sudah bagus, dari adanya kurir yang banyak, dan masyarakat di sini juga sudah
melek teknologi. Dengan E-Commerce diharapkan agar pelaku UMKM lebih maju, dan
dengan E-Commerce dapat menentukan market place (lokasi pasar), karena
pembelinya sudah tersedia dan hanya modal foto sudah bisa menjual produk,”
ungkap Adhi mantap.
Saat melakukan pelatihan kepada 20 orang anggota karang
taruna Desa Ngrapah, perserta KKN Tim 1 UNDIP mendata, bahwa para anggota
karang taruna sudah banyak yang punya usaha sendiri, untuk itulah diadakan Pelatihan
E-Commerce dan pelatihan pembukuan.
“Dari total peserta pelatihan sebanyak 20 orang warga di
Desa Ngrapah, kesemuanya penuh antusias selama mengikuti pelatihan. Kami
harapkan, warga dapat berkolaborasi dengan BUMDes. Karena dengan pengembangan E-Commerce,
BUMDes hanya jadi drop ship, jadi BUMDes yang sediakan stoknya, warga pelaku
usaha dengan E-Commerce dapat menjajakan produk BUMDes kepada calon pelanggan,
dan BUMDes lah yang nantinya mengirimkan barang yang telah dibeli oleh
pelanggan,” jelasnya mengenai keuntungan penerapan E-Commerce di BUMDes
Ngrapah.
Disebutkannya, bahwa dengan BUMDes sebagai penyedia stok
barang, perputaran uang akan terkumpul di BUMDes dan kepada pelaku UMKM tidak
membutuhkan modal yang besar, dikarenakan pendanaan BUMDes telah ada alokasinya
dari Dana Desa. Selain itu, dimungkinkan BUMDes, dapat pula membuka usaha jasa
kurir antar desa untuk menambah peluang penyerapan tenaga kerja. (Agus Subekti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!