Pam Swakarsa Tanjung Perak: Polisi dan Warga Bergandengan Tangan Pulihkan Rasa Aman Surabaya

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Pascaterjadinya aksi anarkis yang mengakibatkan pembakaran beberapa pos polisi di Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak bersama masyarakat setempat mengambil langkah strategis dengan membentuk Pengamanan Swakarsa (Pam Swakarsa). Gerakan ini lahir dari semangat kebersamaan untuk mengembalikan rasa aman sekaligus mencegah potensi kerusuhan serupa.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, melalui Kasi Humas Iptu Suroto, menjelaskan bahwa langkah tersebut bukan hanya respons cepat aparat, tetapi juga inisiatif bersama warga. “Kami tidak bekerja sendiri. Warga, LSM, hingga organisasi pencak silat ikut serta dalam menjaga lingkungan agar tetap aman,” ujarnya, Senin (1/9/2025).

Warga dan Aparat Bahu-Membahu

Di sejumlah titik rawan, termasuk kawasan Jalan Jakarta, warga tampak aktif berjaga bersama aparat di depan kantor polisi maupun pos-pos yang sempat menjadi sasaran amuk massa. Pola pengamanan dilakukan secara berlapis, mulai dari penjagaan statis hingga patroli gabungan, untuk memastikan kondisi tetap terkendali.

Keterlibatan lintas elemen masyarakat dalam Pam Swakarsa ini membuktikan bahwa menjaga ketertiban tidak hanya menjadi beban kepolisian, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh warga. Kehadiran organisasi masyarakat, kelompok pemuda, hingga komunitas lokal, memperkuat ikatan sosial sekaligus meningkatkan rasa solidaritas.

Memulihkan Kepercayaan Publik

Tidak hanya soal keamanan, keberadaan Pam Swakarsa juga diharapkan mampu memulihkan kepercayaan publik pasca insiden anarkis. Dengan pola pengamanan yang terbuka dan partisipatif, masyarakat merasa dilibatkan secara langsung dalam menjaga lingkungannya.

“Kami tetap siaga hingga situasi benar-benar kondusif. Semua elemen masyarakat berperan agar kejadian serupa tidak terulang,” tambah Iptu Suroto.

Sinergi Jadi Kekuatan Bersama

Pam Swakarsa di Tanjung Perak kini menjadi simbol sinergi antara aparat dan warga dalam menghadapi tantangan keamanan. Lebih dari sekadar mekanisme teknis, gerakan ini menunjukkan bahwa gotong royong menjadi modal utama dalam menjaga stabilitas daerah.

Dengan langkah kolektif tersebut, Polres Pelabuhan Tanjung Perak optimistis Surabaya akan kembali kondusif. Aksi solidaritas ini juga menegaskan bahwa kekuatan terbesar dalam menjaga keamanan bukan hanya senjata atau jumlah personel, melainkan persatuan antara aparat dan masyarakat. (*)