Pecinta Batu Akik Bangkalan Kumpul Bareng, Lomba Tembak Ramaikan Acara Silaturahmi di RT 03 Kraton

Laporan: Ninis Indrawati

BANGKALAN | SUARAGLOBAL.COM – Nuansa penuh kebersamaan terasa kental dalam acara bertajuk “Silaturrahmi Pencinta Batu Akik” yang digelar pada Minggu, 25 Mei 2025 di kediaman Ketua RT 03 RW 07, Kelurahan Kraton, Kecamatan Bangkalan.

Acara ini menjadi momentum spesial bagi para kolektor batu akik dan masyarakat sekitar untuk saling berinteraksi sekaligus menikmati suguhan kegiatan unik: pameran batu akik dan lomba tembak terbuka.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Muzamil selaku Ketua RT 03 ini menghadirkan lebih dari 90 koleksi batu akik dari berbagai jenis, yang dipamerkan dan juga diperjualbelikan oleh para peserta. Tak hanya itu, area khusus untuk barter batu juga menjadi magnet tersendiri, mendorong interaksi aktif antar pecinta akik dari berbagai penjuru Bangkalan.

Menariknya, dalam semangat memadukan hobi yang berbeda, panitia menyisipkan lomba tembak terbuka sebagai salah satu daya tarik utama. “Kami ingin menunjukkan bahwa dua hobi berbeda bisa bersatu dalam satu ruang yang positif, edukatif, dan penuh kekeluargaan,” ujar Muzamil dalam sambutannya.

Ia juga menekankan pentingnya batu akik sebagai bagian dari budaya dan identitas lokal. “Batu akik bukan sekadar batu. Ia punya nilai sejarah, nilai seni, bahkan nilai ekonomi. Lewat kegiatan ini, kami ingin membangkitkan kembali semangat dan minat masyarakat terhadap batu akik,” imbuhnya.

Kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan susunan acara yang terstruktur, mulai dari pembukaan, pameran dan edukasi tentang batu akik, lomba tembak, hingga penyerahan hadiah.

Sebelum acara puncak dimulai, seluruh peserta diajak berdoa bersama sebagai wujud harapan akan keselamatan dan kelancaran kegiatan.

Adapun para juara yang diumumkan dalam sesi akhir yaitu Heri dengan batu Lumut sebagai juara pertama, Zaini dengan batu Yaman di posisi kedua, dan Muzamil sendiri sebagai juara ketiga dengan batu jenis Badar Besi. Meski hadiah yang diberikan tidak besar, namun nilai kebersamaan dan kekompakan menjadi hal yang paling berkesan bagi seluruh peserta.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama yang menandai berakhirnya kegiatan hari itu. Semangat guyub dan cinta terhadap budaya lokal tampak jelas dari antusiasme peserta yang berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan secara berkala. (*)