Pembinaan Mental di Nusakambangan: Kemenimipas Tegaskan Integritas, 240 Pegawai Jalani Pembinaan Etika dan Disiplin

Laporan: Rusmono

NUSAKAMBANGAN | SUARAGLOBAL.COM – Upaya memperkuat integritas dan profesionalisme aparatur negara kembali digelorakan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas). Melalui Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Tengah, pelaksanaan Program Pembinaan Mental bagi 240 pegawai resmi dibuka oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, di Pulau Nusakambangan, Rabu (05/11/25).

Peserta pembinaan terdiri dari 140 pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan 100 pegawai Direktorat Jenderal Imigrasi yang sebelumnya dinyatakan melakukan pelanggaran disiplin, etika kedinasan, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP). Kegiatan ini menjadi langkah korektif sekaligus preventif untuk membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.

Acara pembukaan turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, di antaranya Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, presenter Irfan Hakim, Wakil Menteri PANRB Purwadi Arianto, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, serta Direktur Komunikasi PT Indonesia Indicator Rustika Herlambang.

Baca Juga:  Kakanwil Kemenkumham Jateng Tutup Seleksi SKD CPNS 2024: Ribuan Peserta Lolos ke Tahap Lanjutan dengan Standar Integritas Tinggi

Kanwil Ditjenpas Jateng Siap Fasilitasi Pembinaan Terpusat

Kepala Kanwil Ditjenpas Jawa Tengah, Mardi Santoso, menegaskan kesiapan penuh jajarannya dalam mendukung seluruh rangkaian pembinaan yang dipusatkan di Nusakambangan, pulau yang selama ini dikenal sebagai pusat pemasyarakatan berkeamanan tinggi.

“Sebagai tuan rumah, Kanwil Ditjenpas Jawa Tengah siap memfasilitasi seluruh kegiatan pembinaan mental ini dengan sebaik-baiknya. Harapannya kegiatan berjalan lancar dan memberi dampak positif, sehingga para peserta bisa berbenah dan meningkatkan kedisiplinan,” ujar Mardi.

Amanat Menteri: Nusakambangan Bukan Hanya untuk Narapidana Berisiko Tinggi

Dalam arahannya, Menteri Agus menegaskan bahwa pembinaan di Nusakambangan tidak semata-mata diperuntukkan bagi narapidana.

Baca Juga:  Polres Tulungagung Tingkatkan Kepedulian Sosial Lewat Mobil Senyum, Bagikan Makanan Bergizi kepada Santri Pondok Pesantren

“Tidak hanya narapidana saja yang dilakukan pembinaan di Nusakambangan, namun juga pegawai yang melakukan pelanggaran. Baik pungutan liar, pelanggaran SOP, etika kedinasan, hingga pegawai yang tidak disiplin. Semua diberikan pembinaan mental di Nusakambangan,” tegasnya.

Agus menekankan pembinaan ini merupakan bagian dari pembersihan internal, pemulihan mentalitas, serta peneguhan kembali nilai tanggung jawab dan komitmen moral dalam menjalankan tugas negara.

Pegawai Berprestasi Juga Diberi Penghargaan

Tidak hanya fokus pada pembinaan pegawai yang melanggar aturan, Kemenimipas juga memberikan penghargaan kepada pegawai berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dalam bekerja.

“Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi. Mudah-mudahan bisa diberikan kenaikan pangkat jika memenuhi syarat, dan yang belum sekolah bisa disekolahkan. Ini untuk mendukung peningkatan kualitas kinerja,” ujar Menteri Agus.

Baca Juga:  Kunjungan Oditur Militer ke Rutan Surabaya: Sinergi Hukum dan Pemasyarakatan yang Kian Kuat

Kakanwil Mardi Santoso menyambut baik kebijakan tersebut.

“Pembinaan dan penghargaan adalah dua sisi penting dalam membangun sumber daya manusia yang berintegritas. Ini menjadi motivasi agar seluruh jajaran terus berkinerja positif,” ujarnya.

Penutup: Momentum Perubahan Kinerja dan Karakter

Program pembinaan mental diharapkan menjadi titik balik penting bagi peserta dalam memperbaiki sikap, meningkatkan profesionalisme, dan memperkuat komitmen dalam memberikan pelayanan publik yang bersih, humanis, dan akuntabel.

Nusakambangan yang selama ini dikenal sebagai tempat pembinaan narapidana kini kembali menunjukkan perannya sebagai pusat pembentukan karakter dan revitalisasi moral aparatur negara. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!