Perwira TNI Ini, Tergerak Jiwa Raganya Untuk Kembali ke Desa Membangun Desa

Mayor Ctp Suhirzam, seorang perwira Kodam IV/Dipinegoro yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Rejosari, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Sabtu (01/12/2018).

Ungaran, Beritaglobal.net – Terlahir dan menjadi bagian Dusun Beran, Desa Rejosari, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Mayor Ctp Suhirzam (49), seorang perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Badan Pelaksana Topografi Kodam IV/Diponegoro, terdorong untuk mendedikasikan jiwa raganya untuk turut membangun desa kelahirannya.

Ditemui beritaglobal.net, Sabtu (01/12/2018) sore, di kediaman salah satu kerabatnya, suami dari Yanti Saidah dan ayah dari Wahidina Farahani dan Najmi Farah Isnaini, tergerak mencalonkan diri menjadi Kepala Desa Rejosari, setelah lebih kurang 30 tahun meninggalkan desa, ia mendengar kabar bahwa tidak ada warga yang berani mencalonkan diri menjadi Kepala Desa.

Hal ini dikarenakan adanya dugaan intimidasi kepada masyarakat Desa Rejosari, bilamana ada warga yang berniat mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Rejosari. Sehingga muncul persepsi warga Desa Rejosari ada upaya melanggengkan kekuasaan petahana dari dasar masa kepemimpinan petahana selama lebih kurang 22 tahun dan pernah diselingi oleh masa kepemimpinan istrinya selama satu periode.

“Awalnya saat sanak family saya, membetulkan mushola peninggalan orang tua saya, saat itu mereka berbagi cerita bahwa ndak ada warga yang berani mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Rejosari. Bila ada yang mau maju, ‘pendhel’, dan diintimidasi, dan menurut para kerabat saya, masa kepemimpinan petahana sudah lebih kurang 22 tahun belum lagi masa jabatan sela yang dijabat oleh istrinya,” buka Suhirzam.

“Setalah itu, saya bertanya pada hati terdalam saya, dan saya tidak mencari kerjaan lain, karena apa yang saya dapat sekarang sudah lebih dari cukup. Bisa jadi karena kehendak Allah SWT, ada surat telegram (ST) Panglima yang memperbolehkan personel TNI aktif, menjadi calon Kepala Desa, namun nomernya saya lupa. Point ST tersebut adalah memperbolehkan prajurit aktif, untuk menjadi kontestan pilkades dan mengajukan pensiun dini saat telah ditetapkan sebagai pemenang,” imbuh Suhirzam.

Baca Juga:  Penutupan Era Legislatif: DPRD Jatim 2019-2024 Tuntaskan Masa Jabatan dengan Capaian Cemerlang

Banyak peringatan akan keputusan yang diambil oleh Suhirzam, namun dirinya telah mengambil keputusan untuk mengabdi bagi desa kelahirannya.

“Banyak yang ingatkan saya, ga salah lo, Mayor mau jadi kepala desa? Kata – kata rekan sejawat saya, tapi hal ini telah jadi pilihan,” tegas Suhirzam.

Terdorong tekad kuat untuk berbuat baik dengan sesama, bermanfaat dalam pengabdian kepada masyarakat, merubah dugaan adanya upaya politik dinasti dan lebih memajukan desa, Suhirzam mempunyai visi, ‘Bekerja Bersama Rakyat, Dari Rakyat Untuk Rakyat’.

“Visi saya tentang pembangunan Desa Rejosari adalah ‘Bekerja Bersama Rakyat, Dari Rakyat Untuk Rakyat’, MAKMUR DESANE BAHAGIA WARGANE,” kata Suhirzam tegas.

Saat ditanyakan terkait langkah – langkah apa yang akan dijadikan kebijakan awal bilamana Suhirzam mendapatkan amanat dari masyarakat Desa Rejosari untuk menjadi Kepala Desa, Suhirzam berupaya untuk mewujudkan pemerimtahan desa yang bersih dan transparan.

“Langkah awal saya bila masyarakat Desa Rejosari memberikan amanat kepada saya untuk menjadi kepala desa adalah penerapan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan,” jelasnya.

Adapun tahapan untuk mencapai visinya dalam tata kelola pemerintahan yang bersih adalah dengan menerapkan kebijakan – kebijakan sebagai berikut:

– Penyusunan, pengelolaan dan pelaporan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dari sumber Dana Desa serta pendapat desa lainnya dengan selalu melibatkan RT, RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pemuda/pemudi desa serta masyarakat pada umumnya.
– Menyelenggarakan pemilihan anggota BPD melalui mekanisme pemilihan atas usulan RT, RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan tokoh pemuda.
– Pengelolaan asset desa, dilakukan dengan melibatkan masyarakat desa.
– Menggalakkan pengajian, yasinan, tahlilan dan pencanangan Jumat bersih.
– Menggalakkan program konseling keluarga, untuk perlindungan terhadap ibu dan anak.
– Meningkatkan kegiatan dan anggaran untuk pemuda/pemudi, seni dan olahraga.
– Mengaktifkan kegiatan dasa wisma, PKK dan Karang Taruna.
– Menghidupkan kembali gapoktan, agar ketersediaan pupuk untuk petani terpenuhi.
– Memberi insentif per 3 bulan kepada takmir masjid/mushola, guru madrasah diniyah (TK/TPA/TPQ)
– Membentuk balai latihan kerja (BLK) untuk masyarakat yang masih menganggur.

Baca Juga:  Disporapar Jateng Gelar Festival Desa Wisata Jawa Tengah 2019

Ditegaskan oleh Suhirzam, bahwa bila masyarakat Desa Rejosari memberikan amanah kepada dirinya untuk menjadi kepala desa, Suhirzam telah menyiapkan jiwa raga dan siap untuk membagikan pengalamannya selama lebih kurang 30 tahun bertugas di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di DKI Jakarta, Bali dan saat ini di wilayah Kodam IV/Diponegoro.

“Saya siapkan jiwa raga saya bila masyarakat Desa Rejosari, memberi amanah kepada saya menjadi kepala desa periode 2019 – 2025. Saya juga akan bagikan pengalaman saya selama bertugas di berbagai tempat seperti DKI Jakarta, Bali dan Kodam IV/Diponegoro,” tandasnya.

Selebihnya bila Suhirzam dapat terpilih menjadi kepala desa, dirinya akan membuka peluang sebesar – besarnya kepada siapa saja warga Desa Rejosari yang akan mencalonkan diri menjadi kepala desa di akhir masa jabatannya, sehingga tidak ada lagi anggapan kekuasaan dinasti di Desa Rejosari.

Baca Juga:  Polres Sampang Kerahkan 100 Personel, Jaga Keselamatan Pelajar di Titik Rawan Lalu Lintas

“Bila saya terpilih menjadi kepala desa, di akhir masa jabatan saya nanti, akan saya buka seluas – luasnya kesempatan masyarakat Desa Rejosari khususnya generasi muda, untuk mencalonkan diri sebagai kepala desa, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” tegas Suhirzam.

Tanggapan Masyarakat

Sementara itu, saat beritaglobal.net menemui beberapa orang warga yang sedang menggarap sawah di sepanjang jalan desa Rejosari menuju Desa Dadapayam, tanggapan beragam dilontarkan warga masyarakat terkait konstelasi pilkades di Desa Rejosari.

Slamet Riyadi (53), salah satu warga Dusun Ngaglik Rejosari RT 03 RW 03, menjawab bahwa ada dua calon kades yang maju mengikuti pilkades di desanya.

“Cuma dua mas, yang satu Pak Didik Suprapto, dan yang satu…saya taunya seorang TNI berpangkat Mayor, soalnya sudah lama tidak tinggal di Desa Rejosari,” kata Slamet.

Saat ditanyakan harapannya selaku warga masyarakat Desa Rejosari, Slamet yang kesehariannya sebagai petani menyampaikan, “Setahu kami sebagai warga masyarakat berharap semoga desa tambah maju, tenteram, karena yang calon satunya juga belum mengenalkan diri,” tandas Slamet.

Sementara itu di tempat terpisah, beberapa orang pemuda desa saat dimintai tanggapan tentang proses pilkades Rejosari hanya menjawab, “Dari kami No Comment,” tandas beberapa pemuda yang sedang memetik buah mangga.

Seraya memetik buah mangga, mereka justru memberi tawaran untuk mengupas buah mangga dari pada membahas pilkades.

“Sini mas, dikupas aja mangganya, darj pada bahas pilkades,” tegas dari salah seorang pemuda yang enggan disebut namanya. (Choerul Amar/Agus Subekti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!