Polda Jatim Intensifkan Patroli Antisipasi Premanisme di Masa Libur Waisak
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi premanisme selama masa libur panjang Hari Raya Waisak 2025 melalui pelaksanaan patroli skala besar yang tergabung dalam Operasi Pekat II Semeru.
Operasi ini merupakan bagian dari strategi preemtif dan preventif untuk menjaga situasi kamtibmas di wilayah Jatim, terutama di Surabaya.
Sebanyak 78 personel dari berbagai satuan, mulai dari Brimob, Sabhara, hingga Lalu Lintas, dikerahkan untuk menyisir titik-titik rawan yang selama ini kerap menjadi lokasi aktivitas kriminal jalanan.
Kepala Bagian Pengendalian Operasi Biro Operasi Polda Jatim, AKBP I Made Dhanu Wardana, menyebutkan bahwa operasi ini berlangsung bersamaan dengan momentum libur panjang yang rentan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.
“Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat saat libur Waisak, potensi gangguan keamanan seperti pemalakan dan aksi premanisme turut meningkat. Maka dari itu, patroli besar ini digelar sebagai langkah antisipatif,” kata AKBP Dhanu dalam keterangannya, Senin (12/5/2025).
Hingga hari ke-11 pelaksanaan, Polda Jatim mencatat telah mengamankan 1.645 orang yang terlibat dalam 1.312 kasus. Patroli menyasar jalur strategis di Surabaya, termasuk kawasan pergudangan di Margomulyo, serta wilayah lain seperti Jalan Diponegoro, Banyu Urip, dan Karangpoh.
“Margomulyo menjadi salah satu prioritas kami karena termasuk zona dengan aktivitas ekonomi tinggi dan rawan pemerasan,” jelas AKBP Dhanu.
Selain Surabaya, patroli serupa juga dilaksanakan di seluruh jajaran Polres se-Jawa Timur untuk memperluas jangkauan dan efektivitas operasi. Masyarakat diimbau untuk tidak ragu melapor apabila menjadi korban atau menyaksikan praktik premanisme di sekitarnya.
“Silakan gunakan layanan Hotline 110 jika ada indikasi premanisme. Kami siap menindak cepat setiap laporan yang masuk,” tegasnya.
Dengan langkah ini, Polda Jatim berharap dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya selama periode liburan, serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk aktivitas sosial dan ekonomi. (*)
Tinggalkan Balasan