Polisi Berjiwa Sosial, Aiptu Widodo Bangun Sanggar untuk Penyandang Disabilitas di Tuban

Laporan: Ninis Indrawati

TUBAN | SUARAGLOBAL.COM – Sebuah langkah nyata yang penuh inspirasi datang dari Aiptu Widodo Triadmodjo, anggota Polres Tuban Polda Jawa Timur. Melalui kepeduliannya terhadap kaum disabilitas, ia memanfaatkan tanah pribadi untuk membangun sanggar yang kini menjadi wadah pengembangan bakat bagi puluhan penyandang disabilitas.

Aiptu Widodo, yang sehari-hari bertugas sebagai PS. Kasi Dokkes, menyulap lahan seluas 1.500 meter persegi menjadi pusat kegiatan bagi komunitas difabel di Kabupaten Tuban.

Baca Juga:  Suara Emas Dimas Anindita Manjakan Ribuan Penonton Ceria Vaganza Saloka

Keputusan ini berawal dari kesadaran akan tingginya jumlah disabilitas di wilayahnya. Terpanggil untuk berkontribusi, ia memutuskan menyediakan ruang bagi mereka agar dapat berkarya dan berprestasi.

\”Melakukan kebaikan untuk orang lain adalah investasi kebaikan bagi diri sendiri,\” ujar Aiptu Widodo saat ditemui, Senin (13/1/2025).

Baca Juga:  Domang dan Tari: Dua Anak Gajah Ditetapkan sebagai Warga Kehormatan Riau, Simbol Hidup Berdampingan dengan Alam

Sanggar yang diberi nama \”Disalibatas Melampaui Batas\” menawarkan berbagai kegiatan, mulai dari latihan rebana dan khotmil Qur\’an, hingga aktivitas sosial dan olahraga.

Menariknya, beberapa anggota sanggar telah meraih prestasi di tingkat nasional dan provinsi di bawah bimbingan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI).

Baca Juga:  Wamenaker Apresiasi Aksi Cepat Surabaya: Penyegelan Gudang Penahan Ijazah Jadi Sinyal Negara Hadir untuk Pekerja

Merombak Bangunan Lama Demi Harapan Baru

Lahan sanggar ini dulunya merupakan bangunan lama milik keluarga Aiptu Widodo. Bersama relawan, ia merenovasi bangunan tersebut menjadi fasilitas yang nyaman untuk kegiatan komunitas disabilitas.

Selain dikelola langsung oleh para penyandang disabilitas, sanggar ini juga dibina oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tuban dan diawasi oleh Polres Tuban.

Baca Juga:  Polres Nganjuk dan Mahasiswa Bersinergi: 300 Bingkisan Dibagikan Sambut Ramadhan

\”Saya merasa bahagia bisa berbagi dan berharap sanggar ini membawa berkah serta manfaat bagi mereka,\” kata Aiptu Widodo.

Mengangkat Martabat dan Meningkatkan Kesejahteraan

Zaenal Arifin, pembina sanggar yang juga pengurus MUI bidang gerakan anti-narkoba, mengungkapkan bahwa tujuan utama pendirian sanggar adalah memberdayakan kaum difabel yang sering merasa rendah diri. Ia menegaskan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berprestasi.

Baca Juga:  Jelang KTT Indonesia-Afrika Forum 2024, Polda Jatim Perketat Pengamanan Perbatasan di Banyuwangi dengan Operasi Puri Agung II

Selain fokus pada pengembangan bakat, sanggar ini turut memberikan dukungan pendidikan bagi keluarga difabel, demi menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera.

Rustawar, Ketua Organisasi Disabilitas Tuban (Orbit), menyampaikan apresiasinya. \”Kami sangat berterima kasih kepada Aiptu Widodo dan semua pihak yang peduli. Kehadiran sanggar ini memberi kami harapan dan rasa percaya diri untuk terus berkarya,\” tuturnya penuh semangat.

Baca Juga:  35 Siswa Baru Ikuti MPLS, TK ABA 28 Tanamkan Rasa Nyaman dan Percaya Diri Sejak Usia Dini

Langkah humanis Aiptu Widodo ini membuktikan bahwa kepedulian dapat mengubah kehidupan. Sanggar \”Disalibatas Melampaui Batas\” menjadi contoh nyata bagaimana semangat inklusi sosial mampu menciptakan ruang penuh makna bagi sesama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!